بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Jalaluddin Rakhmat, Caleg Syiah
Go Green

Clock Link

Thursday, May 15, 2014

Jalaluddin Rakhmat, Caleg Syiah



MERDEKA.COM. Jalaluddin Rakhmat tidak kaget setelah Komisi Pemilihan Umum Jumat pekan lalu mengumumkan hasil pemilihan legislatif. Calon legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini terpilih dengan raihan 56 ribu suara.

Hasil ini, menurut dia, sesuai survei-survei dilakukan pihaknya. Dari setidaknya lima calon legislator Syiah, hanya dia terpilih. "Dari survei-survei sebelumnya, saya memang diperkirakan bakal lolos ke Senayan," kata Jalaluddin saat dihubungi melalui telepon selulernya Selasa pekan lalu.

Tentu pihak paling terkejut sekaligus terpukul adalah kelompok-kelompok anti-Syiah dan kaum takfiri (suka mengkafirkan orang lain di luar golongan mereka).

Berikut penjelasan Jalaluddin kepada Faisal Assegaf darimerdeka.com

Bagaimana perasaan Anda terpilih menjadi legislator Syiah pertama di Indonesia?

Saya biasa-biasa saja, tapi tentu saja gembira. Dari survei-survei sebelumnya, saya memang diperkirakan bakal lolos ke Senayan. Karena itu ketika dapat laporan hasil penghitungan suara saya menang, rasanya itu bukan berita baru.


Di mana daerah pemilihan Anda?

Saya di daerah pemilihan II Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Menurut cerita orang, itulah markasnya kelompok-kelompok Salafi.


Menurut Anda, kenapa Anda bisa terpilih?

Ada beberapa faktor menyebabkan saya menang di daerah didominasi kelompok anti-Syiah atau aliran takfiri (suka mengkafirkan orang). Suatu hari, seorang ustaz dari kelompok takfiri berkata, "Sekiranya Jalaluddin Rahmat masuk ke DPR, kita akan mengalami kiamat sughra (kecil)."

Ucapan ini didengar oleh jamaah saya dan kemudian berpikir, "Kalau Jalaluddin Rahmat tidak masuk ke DPR berarti kiamat sughra bagi pengikut ahlul bait." Lalu bergeraklah mereka secara swadaya dengan tekad membela mazhab ahlul bait. Itu saya sebut sayap emas saya.

Jadi saya bergerak dengan dua sayap. Pertama, sayap relawang. Mereka dari struktur partai dan bergerak kalau ada duitnya. Semua calon legisltor tahu dan semua partai punya. Kedua, sayap emas. Mereka adalah relawan dari jamaah saya bergerak dengan cara swadaya sehingga biaya kampanye saya termurah dari seluruh calon legislator. Mereka memberikan sumbangan dalam berbagai bentu, seperti kaus dan spanduk.

Kedua, makin gencar kampanye negatif terhadap saya sehingga makin militan pengikut saya. Ternyata kampanye negatif itu memperkenalkan saya kepada rakyat. Dari survei-survei saya lakukan, mereka tidak tahu calon-calon legislator itu. Berkat kampanye mennyebut saya sesat dan gembong kesesatan, orang jadi sadar ada calon legislator PDIP dianggap sesat.

Orang-orang di kampung tidak mengikuti pendapat orang menganggap saya sesat. Secara intuitif, orang memihak orang teraniaya. Kalau orang dianggap sesat dan teraniaya, orang malah bersimpati kepada orang itu.

Karena itu, saya ingin berterima kasih kepada orang-orang menyebarkan kampanye negatif tentang diri saya juga menjadi penyebab saya terpilih.


Seberapa besar kelompok takfiri di daerah pemilihan Anda?

Mereka minoritas cuma vokal. Jadi pengajian-pengajian biasanya diisi oleh mereka. Pada waktu kampanye menyebar SMS tidak hanya di daerah pemilihan saya tapi juga ke seluruh Indonesia. Saya dapat banyak laporan dari Lampung, Palembang, apalagi dari daerah pemilihan saya. Misalnya SMS berbunyi, "Hati-hati kalau Jokowi jadi presiden, Jalaluddin Rahmat jadi menteri agama. Ini akan menghancurkan akidah umat Islam."


Lantas apa lagi faktor menyebabkan Anda terpilih?

Saya juga blusukan ke kampung-kampung, terutama menemui kiai-kiai di pesantren. Dari hasil riset, saya menyusun strategi kampanye: daerah-daerah mana menjadi fokus perhatian saya dan daerah mana saja saya harus blusukan.

Ternyata yang bukan kelompok takfiri, orang-orang kampung tradisional, senang sekali di PDIP itu ada kiai (calon legislator). Ternyata gelar kiai haji sangat bisa dipasarkan di kalangan orang kampung kebetulan simpatisan PDIP.


Seberapa sering Anda berkampanye?

Hampir setiap hari. Saban kali blusukan saya mengadakan pengajian, menyumbang Alquran. Saya mendatangi pesantren-pesantren memerlukan bantuan, masjid-masjid kecil, bukan masjid-masjid besar.


Apakah Anda menerangkan soal Syiah agar tidak terjadi kesalahpahaman?

Hampir tidak pernah karena tidak ada penduduk mempersoalkan Sunnah-Syiah. Rakyat kecil tidak peduli apakah calon legislator itu Sunni atau Syiah. Paling-paling kalau mereka dengar isu itu, paling mereka bilang, "Ah itu biasa strategi politik lawan."

Cuma ada beberapa kiai mempertanyakan apakah Syiah itu sesat lantas saya kasih penjelasan. Secara keseluruhan jarang ada yang meminta penjelasan mengenai perbedaan Sunni dan Syiah.

Apa slogan kampanye Anda?


Di dalam poster-poster saya ditulis Kiai Merakyat. Kiai Membela Rakyat Kecil.


Apakah ada tindakan provokatif terhadap Anda semasa kampanye?

Atributdan poster-poster saya ditulisi Syiah Sesat. Namun kami tidak ingin membalas. Kami mempertahankan cara-cara non-kekerasan.


Apa yang akan Anda lakukan setelah terpilih sebagai anggota DPR untuk menyelesaikan konflik Sunni-Syiah?

Saya ingin seluruh warga negara terlindungi, apapun agama, aliran, dan kepercayaan mereka untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Saya akan berusaha menerbitkan undang-undang perlindungan warga negara. Tiap orang berhak dilindungi oleh negara. Tidak boleh diserang hanya karena perbedaan keyakinan dan agama. 


Apa dalam undang-undang itu nantinya perlu menyebut nama aliran minoritas selama ini menjadi korban kekerasan?

Nggak perlu tapi akan didefiniskan dengan jelas dalam undang-undang. Dalam konstitusi dilindungi tapi dalam kenyataan tidak karena ada petunjuk pelaksanaan undang-undang. Mungkin kita harus meninjau lagi undang-undang penistaan agama karena ada pasal karet untuk menyerang kelompok minortas mereka anggap menistakan agama.

Kita akan meratifikasi semua perjanjian internasional dari PBB soal keyakinan beragama dan berkeyakinan.


Menurut Anda, kelompok anti-Syiah merasa terpukul karena Anda terpilih?

Mereka merasa terpukul, namun saya tidak pernah berpikir untuk membalas dendam. Mereka merasa ini pukulan berat. Mereka membuat aliansi anti-Syiah karena panik menghadapi saya.


Apakah ada intimidasi setelah mereka tahu Anda lolos ke Senayan?

Menurut saya, anjing menggonggong kafilah berlalu. Saya percaya anjing menyalak tidak pernah menggigit. Kawan-kawan kita dari kelompok takfiri masih santun karena sejarah toleransi di negara kita sudah begitu lama. Tidak seperti di Timur Tengah, tanpa perlu mendirikan aliansi, langsung membunuh Syiah.


Biodata

Nama: 
Jalaluddin Rakhmat

Tempat dan Tanggal Lahir: 
Bandung, Jawa Barat, 29 Agustus 1949

Pendidikan:
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Bandung
Master Komunikasi dan Psikologi, Iowa State University, Amerika Serikat
Ph.D Perubahan Politik dan Hubungan Internasional, Australian National University

Jabatan:
Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung
Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI)

No comments:

Post a Comment