بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Alasan Jokowi Melarang Pemotor Melewati JLNT Casablanca Salah Besar
Go Green

Clock Link

Thursday, February 13, 2014

Alasan Jokowi Melarang Pemotor Melewati JLNT Casablanca Salah Besar


Jakarta - Kecelakaan antara Honda City dan Honda Beat terjadi Senin (27/1/2014) malam di JLNT dari arah Tanah Abang ke Tebet. Tabrakan maut itu menewaskan 1 orang penumpang Honda Beat. 

Beat B 3843 SLA dikemudikan M Faizal Bustamin (28) dan ditumpangi istrinya, Windawati yang sedang hamil 7 bulan. Faizal saat itu usai menjemput Windawati yang bekerja di Kota Casablanca.

Di tengah perjalanan, Faizal mendapat informasi bahwa ada razia di turunan JLNT arah Tebet. Ia kemudian putar balik motornya, lalu melawan arus di JLNT tersebut.

Tiba-tiba, dari arah berlawanan, datang mobil honda City B 8542 RS yang dikemudikan oleh Tommy Reymon (25). Seketika itu juga, mobil dan motor Faizal bertabrakan. Akibat peristiwa itu, Windawati terpental tubuhnya ke luar JLNT dan terjatuh tepat di depan ITC Kuningan. Windawati yang hamil 7 bulan meninggal dunia.

Sementara Faizal mengalami luka berat, sedangkan Tommy mengalami memar di bagian kepala dan luka-luka pada lengannya serta dilarikan ke IGD RS Husada. Tommy masih shock atas insiden yang dialaminya.

JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang adalah jalan khusus untuk mobil. Kendaraan lain seperti motor, bus, truk, andong dan juga pejalan kaki, dilarang melintasi JLNT tersebut.

Penyidik Unit Laka Satwil Jakarta Selatan menetapkan Faizal sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

---

Tiga puluh Desember 2013 adalah hari yang ditunggu-tunggu para pengendara yang biasa melewati jalan K.H. Mas Mansyur. Ya, hari itu adalah hari peresmian jalan layang non tol Casablanca, proyek jaman gubernur Foke yang sempat tertunda sekian lama karena perlu dilakukan audit penggunaan anggaran. Jalan layang ini sangat diharapkan untuk memecah kemacetan yang terus melanda jalan K.H. Mas Mansyur dengan membagi arus menjadi 2, arus atas (through / true traffic) dan arus bawah (local traffic).

Namun sayangnya jalan layang ini hanya bisa dinikmati oleh mobil karena pak Jokowi melarang sepeda motor untuk melintasi jalan ini dengan alasan ada bagian dari jalan layang yang memiliki tinggi 18 meter sehingga berbahaya untuk para pemotor. Alasan keamanan sudah diumumkan, rambu juga sudah dipasang. Tapi tetap saja banyak motor yang melintasi jalan layang ini. Ko bisa ya? Berarti pak Jokowi salah memberikan alasan untuk melarang motor melintasi jalan tersebut. 

--- 

Pemotor bandel yang melintasi JLNT Casablanca rupanya baru tau kalau di depan ada razia polisi. Karena tidak ada putar balik, mereka langsung berbalik melawan arah meskipun tujuan razia adalah untuk sosialisasi, bukan untuk penindakan pelanggaran. Mereka lebih takut disuruh bayar tilang daripada kehilangan nyawa.

---

Razia JLNT Casablanca"




Kalau ini kejadiannya sama, tapi tempatnya berbeda, yaitu razia di busway. Walaupun jalan sempit, tetep harus lawan arah daripada duit ilang.


Udah balik arah, taunya tetep kena tilang juga 



Makanya kalau ngelanggar harus waspada. Ngeliat ijo-ijo dari jauh, berenti deh semua 




Daripada ilang 500 ribu, angkat aja dah motornya. Itung-itung gotong royong 


Lucu-lucu sekaligus ngeselin emang ngeliatin tingkah polah pemotor seperti ini. Sepertinya buat mereka, uang nomer 1, nyawa nomer sekian. Seperti gambar di bawah, biar ga buang-buang bensin, pemotor ini lagi kampanye berhemat bbm.


Hemat Bensin


Bukti lain bahwa uang adalah segalanya. Pemotor model mereka akan ngelakuin apa aja biar cepet sampai tujuan, karena time is money dong. Makanya daripada muter mending balik arah biar lebih cepet



Siapapun yang menghalangi mereka, harus minggir. Bus aja disuruh minggir.


Yang lagi jalan di trotoar diklaksonin suruh minggir. Karena buat mereka, buat apa ada trotoar, bikin sempit jalan aja.


No comments:

Post a Comment