بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: "Kyai" Ngamuk Itu Kini Menjadi Tersangka
Go Green

Clock Link

Friday, December 13, 2013

"Kyai" Ngamuk Itu Kini Menjadi Tersangka


Kemarahan Sahal, lelaki bersorban yang direkam memaki-maki polisi Polres Kabupaten Karawang, dalam razia Operasi Zebra Logaya 2013, pekan lalu, ditetapkan menjadi tersangka.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang, AKP Mirza Maulana, mengatakan, Kamis, Sahal baru pertama kali dipanggil Rabu kemarin (11/12).

Pada pemanggilan pertama yang dilakukan untuk pemeriksaan itu, yang bersangkutan langsung ditetapkan tersangka dalam kasus penghinaan dan perbuatan tidak menyenangkan.

“Dari keterangan saksi yang berjumlah delapan orang serta alat bukti, sudah cukup kuat pria bersorban itu ditetapkan sebagai tersangka,” katanya.

Menurut Maulana, pemeriksaan kasus itu dilakukan atas dasar laporan Kepala Unit Kecelakaan Lalu-lintas Polres Karawang, Inspektur Satu Polis Heri Nurcahyo, yang memimpin Operasi Zebra Lodaya pada 5 Desember lalu. 
Sahal diketahui publik memarahi polisi dalam razia gabungan itu setelah video rekaman itu disebar di youtube.

Dengan memakai baju putih dan celana komprang putih, Salah mengendarai sepeda motornya dengan tanpa helm, kecuali sorban.

Salah satu pernyataan dia dalam video itu adalah dia lebih yakin dengan sorbannya ketimbang memakai helm, dan menyatakan polisi sebagai pihak yang menghalang-halangi, serta makian-makian lain. Dia menolak keras ditilang polisi karena tidak memakai helm.

Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, Sahal tidak ditahan, kecuali wajib lapor saja.

Dalam video itu, secara tiba-tiba, Sahal langsung marah-marah saat diproses tilang. Ia menolak ditilang, karena operasi kendaraan yang digelar polisi dianggap sebagai “ajang” mencari uang oleh oknum kepolisian.

Bahkan secara tiba-tiba pula, pria itu tersinggung dirinya disangka sebagai teroris lantaran mengenakan peci dan bersorban. Pria yang menggunakan sepeda motor otomatik itu langsung marah-marah kepada petugas. Sehingga petugas tidak menilang pria tersebut.

Nurcahyo yang memimpin Operasi Zebra Lodaya 2013 saat itu mengaku reaksi dan kelakuan pria bersorban itu wajar saat polisi menggelar operasi tertib lalu lintas.

“Kami tidak menilang pria itu, agar masalah tersebut tidak berkepanjangan. Selain itu, juga agar proses operasi tetap berlangsung,” kata Heri.

Sebenarnya, kata dia, pria berpeci dan bersorban itu memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Tetapi entah mengapa tiba-tiba pria itu marah-marah sampai tersinggung dianggap sebagai teroris.

“Tidak satu pun anggota menyebutkan yang bersangkutan sebagai teroris. Tetapi mungkin, saat didata identitasnya, tiba-tiba saja yang bersangkutan tersinggung, mengasumsikan dirinya teroris,” kata dia.

No comments:

Post a Comment