بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Daging Paus yang Dilindungi Digunakan untuk Makanan Anjing
Go Green

Clock Link

Tuesday, May 28, 2013

Daging Paus yang Dilindungi Digunakan untuk Makanan Anjing


Daging dari paus yang dilindungi dan ditangkap oleh pemburu Eslandia dijual di Jepang sebagai makanan mewah untuk anjing, kata para aktivis lingkungan, Selasa.

Michinoku Farm, sebuah perusahaan berbasis di Tokyo, menawarkan makanan yang dibuat dari sirip paus Atlantik Utara dalam situsnya. Daging tersebut digambarkan sebagai camilan "rendah kalori, rendah lemak, protein tinggi".

Kelompok aktivis kampanye Jepang, IKAN mengatakan bahwa produk-produk yang terbuat dari spesies nyaris punah dan diberikan pada anjing-anjing yang dimanja adalah konsumsi kemewahan yang tak perlu dalam wujud terburuk. 

"Alasan paling kuat bagi toko-toko ini menjual daging paus adalah untuk menargetkan orang-orang kaya Jepang yang ingin memamerkan kekayaan mereka dengan sesuatu yang berbeda," kata Nanami Kurasawa, direktur eksekutif kelompok tersebut.

Situs Michinoku yang juga menjual pernak-pernik hewan peliharaan dari kuda Mongolia dan kanguru, menawarkan tiga paket berbeda daging paus, satu seberat 60gr dijual seharga 609 yen (Rp58 ribu), dan 500 gram seharga 3780 yen (Rp364 ribu).

IKAN adalah satu dari empat kelompok kampanye yang mengeluarkan pernyataan bersama akan ancaman ini. 

"Deskripsi produk ini menyebut dagingnya adalah sirip paus dari Eslandia," menurut pernyataan tersebut. "Penggunaannya dalam makanan hewan peliharaan berarti ada pasar baru yang sedang dijajal."

"Eslandia bersiap untuk memburu 180 paus pada 2013 untuk pasar ekspor ini. LSM mempertanyakan logika lingkungan dan ekonomi dalam menggunakan daging hewan yang dilindungi dan nyaris punah untuk membuat makanan mewah buat anjing."

Jepang terus memburu paus menggunakan lubang-lubang dalam hukum internasional. Mereka berkeras bahwa perburuan itu adalah bagian dari aktivitas penelitian. Sementara Eslandia terang-terangan menentang larangan tersebut. 

Daging paus tak lagi populer di Jepang, namun banyak orang Jepang yang melihat kampanye melawan perburuan paus sebagai bentuk imperialisme Barat dan berkeras ini adalah tradisi yang sudah berjalan panjang.

No comments:

Post a Comment