TRIBUNNEWS.COM
CIAMIS - Selama lima bulan terakhir, produksi telur ayam ras (ayam petelur) tidak optimal akibat kondisi cuaca yang tidak normal. Hal ini membuat harga telur bergerak naik mulai dari tingkat peternak.
"Harga telur ayam ras di tingkat peternak sudah mencapai Rp 16.500 per kg," ujar Ketua Persatuan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Ir H Herry Dermawan, di Ciamis, Jumat (22/2).
Dengan harga telur di tingkat peternak mencapai Rp 16.500 per kg, maka harga telur ayam negeri di tingkat eceran bisa mencapai Rp 19.000 sampai Rp 20.000 per kg.
Tidak optimalnya produksi telur ayam negeri ini kata Herry, tidak hanya lantaran cuaca ektrem saja, tapi juga akibat penggunaan pakan yang kurang bagus. "Karena harga pakan mahal, peternak menggunakan pakan dengan kualitas kurang bagus yang harganya lebih rendah. Akibatnya produksi telur merosot tajam" ujar Herry.
Dalam kondisi normal, dengan dukungan cuaca dan pakan yang bagus, kata Herry, dari 1.000 ekor ayam ras petelur setiap hari biasanya akan memproduksi 800 butir telur. "Namun dengan kondisi sekarang, akibat kondisi cuaca dan dukungan pakan yang kurang kualitas produksi telur rata-rata hanya 600 butir per hari dari 1.000 ekor ayam petelur," katanya.
Dengan menurunnya produktivitas ayam petelur ini, pasokan telur ke pasar dengan sendirinya akan berkurang yang kemudian akan memicu terjadinya kenaikan harga telur di semua tingkatan.
No comments:
Post a Comment