بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Golkar Bentuk Tim Kasus Dugaan Selingkuh Ketua DPRD Enrekang
Go Green

Clock Link

Saturday, February 23, 2013

Golkar Bentuk Tim Kasus Dugaan Selingkuh Ketua DPRD Enrekang

TRIBUNNEWS.COM



MAKASSAR--Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo memerintahkan pembentukan tim investigasi kasus dugaan selingkuh Ketua Dewan Penasihat Golkar Enrekang, Andi Natsir, yang kini menjabat Ketua DPRD Enrekang.

Mantan istri Natsir, Andi Hasni, secara resmi mengadukan mantan suaminya ke Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel. Ketua LBH APIK Makassar, Rosmawaty, mengatakan, perbuatan Natsir merupakan perbutan yang tidak adil.

Berita pernikahan ketua DPRD dengan daun muda mantan pacar anak menjadi buah bibir di kalangan warga Enrekang.

Syahrul langsung memberi respon terhadap kasus yang membelit salah seorang elite Golkar Enrekang. Dia mengaku sudah memerintahkan anak buahnya membentuk tim khusus melakukan penyelidikan.

"Saya langsung perintahkan Koordinator Daerah (Korda) Golkar Wilayah Enrekang tindaklanjuti kasus Andi Natsir," kata Syahrul, Kamis (21/2). Golkar Sulsel menilai kasus selingkuh dan pernikahan Natsir adalah pelanggaran etika.

Syahrul belum bisa berkomentar banyak sebab masih menunggu hasil investigasi tim khusus bentukan DPD I dan DPD II. Dari bukti-bukti obyektif kasus inilah, Golkar merumuskan sanksi bagi mantan sekretaris Latinro Latunrung di DPD Golkar Enrekang ini.

Pada pilgub lalu, Natsir adalah Ketua Tim Pemenangan Syahrul-Agus (Sayang) di Enrekang. Sayang kalah.

Terpisah, Koordinator Daerah Golkar wilayah Enrekang, Ian Latanro, menyatakan, pihaknya segera mungkin mengusut kasus tersebut.

Dia mengaku akan menghadap langsung kepada Ketua DPD I Golkar Sulsel meminta petunjuk mengenai langkah apa saja yang akan dilakukan untuk menyikapi persoalan yang dilakukan Natsir.

"Saya menghadap dulu ke Pak ketua (SYL) sebelum mengambil langkah selanjutnya," kata Ian.

Mencuatnya pemberitaan di media terkait prahara rumah tangga Ketua DPRD Enrekang sontak menjadi buah bibir masyarakat Enrekang.

Sejumlah masyarakat yang dimintai tanggapan mengaku sangat menyayangkan sikap Natsir sebagai pejabat publik di daerah penghasil sayur mayur tersebut.

Sena, salah seorang warga, mengaku sudah lama mengetahui kemelut yang terjadi di keluarga Natsir.

Hanya saat itu masih sebatas isu. "Kalau soal pernikahan saya sudah lama dengar, tapi kalau yang dinikahinya itu adalah mantan pacar anak kandungnya baru saya dengar," kata Sena.

Ia juga mengatakan bahwa, tak ada masalah jika seorang pria yang ingin menikah lagi, atau menambah istri. Namun yang membedakan kata Sena, adalah perlakuan seorang suami tersebut kepada istri pertamanya.

"Jujur, saya baru tahu setelah membaca di surat kabar, jika pa Natsir, jika yang diperistri adalah mantan pacar anaknya. Kemungkinan ia sering melihat perempuan itu saat anaknya membawa kekasihnya. Toh banyak orang yang jatuh cinta karena sering bertemu," jelas Sena.

Sebelum proses percerai istrinya berakhir di Pengadilan Agama, Natsir tanpa sepengetahuan istrinya, Andi Asni, menikahi Ernawaty yang ketika itu masih berusia 19. Bukan hanya “daun muda”, Ernawaty dikenal sebagai mantan pacar anaknya.

Kejadian itu dilaporkan secara resmi Asni di Mapolda Sulsel, kemarin. Asni didampingi Ketua LBH APIK Makassar, Rosmawaty.

"Perbuaatan suami korban sangat tidak adil dan merupakan dan tercela, kerena mereka (Andi Natsir dan Erna Red) menikah sebelum mencaraikan istrinya dengan kekuatan hukum," tegas Rosmawaty.

Aktivis Perempuan Sulsel, Erna Husain, mengatakan, seorang pejabat seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Dia menilai, menikah sebelum ada kekuatan hukum dari hasil perceraian istri pertamanya itu tidak dibenarkan.


"Kasusnya kan masih dalam proses persidangan cerai, dan saya menilai ada ketidak adilan yang diterima oleh sang istri tua. Ini bukanlah soal perceraian tapi tuduhan dalam pertimbangan putusan hakim yang sangat menyudutkan korban sehingga ini merupakan bentuk kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan dalam rumah tangga," ungkapnya.

No comments:

Post a Comment