بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 13 Pemain Yang Menjadi Ikon Klub Sepak Bola Sebelum Hengkang
Go Green

Clock Link

Tuesday, December 11, 2012

13 Pemain Yang Menjadi Ikon Klub Sepak Bola Sebelum Hengkang

http://www.goal.com/


Alessandro Nesta (Lazio-AC Milan, 2002)

Di masa jayanya, Nesta sering disebut-sebut sebagai salah satu bek terbaik dunia. Mantan kapten Lazio ini juga kerap diperbandingkan dengan Francesco Totti, karena sama-sama dibesarkan akademi klub dan menjadi kapten di usia muda


Krisis keuangan yang mendera pada tahun 2002 membuat Gli Aquilotti terpaksa menjual pemain-pemain terbaiknya, termasuk Nesta yang dilego ke AC Milan dengan nilai €30 juta.



Thierry Henry (Arsenal-Barcelona, 2007)

Sempat mandul dalam delapan pertandingan pertamanya bersama Arsenal, Henry melesat hingga akhirnya berhasil menjadi pencetak gol terbanyak The Gunners sepanjang masa dengan total 226 gol dalam delapan tahun kariernya bersama klub London Utara tersebut. Pemain asal Prancis ini juga sempat menjadi kapten Arsenal selama dua musim sebelum hijrah ke Barcelona pada tahun 2007.




Ronaldinho (Barcelona-AC Milan, 2008)

Dinho mengawali sepak terjangnya di Eropa bersama klub Ligue 1 Prancis, Paris St. Germain, tapi saat membela Barcelona-lah namanya benar-benar melejit. Pemain Terbaik Dunia FIFA 2004 dan 2005 ini sudah menjadi nyawa Blaugrana ketika Lionel Messi baru mengorbit. Di era Frank Rijkaard, Ronaldinho sukses mengantar Barca meraih dua gelar La Liga, satu Liga Champions, dan dua Piala Super Spanyol. Sayang, kedatangan pelatih anyar Pep Guardiola dibarengi pernyataan sang entrenador bahwa Dinho tidak termasuk ke dalam rencana masa depannya. Pemilik kelahiran 21 Maret 1980 itu pun pindah ke Milan untuk menyelamatkan kariernya.




Luis Figo (Barcelona-Real Madrid, 2000)

Satu dari sedikit pemain Barcelona yang berani menyeberang langsung ke Real Madrid. Figo rela dicap pengkhianat oleh publik Catalan yang sempat begitu mengidolakannya dengan menerima ajakan sang musuh abadi. Pemilik caps terbanyak di timnas Portugal ini dibeli Madrid dengan harga €45 juta yang sekaligus menjadikannya pemain termahal dunia ketika itu dan mengawali era Los Galacticos bentukan Florentino Perez di Santiago Bernabeu. Saking sakit hatinya pendukung Los Cules, Figo pernah dilempari kepala babi kala ketika menyambangi Camp Nou bersama Madrid pada 2002.




Fernando Torres (Atletico Madrid-Liverpool, 2007)

El Nino sudah mengapteni Atletico Madrid saat usianya baru menginjak 19 tahun. Meski belum pernah mengantar Los Colchoneros meraih gelar bergengsi, Torres menyumbang total 92 gol selama enam tahun berkiprah bersama klub yang berbasis di ibu kota Spanyol itu. Sempat menolak tawaran Chelsea di akhir musim 2005/06, personil La Furia Roja itu akhirnya meninggalkan Vicente Calderon untuk bergabung dengan klub Liga Primer lainnya, Liverpool, setahun berselang.




David Beckham (Manchester United-Real Madrid, 2003)
Sulit dipungkiri bahwa Beckham adalah salah satu aktor penting dalam raihan treble winners Manchester United pada musim 1998/99. Selain tendangan bebas khasnya, tentu publik tak akan melupakan dua sepak pojok Becks yang mengawali gol-gol Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer ke gawang Bayern Muenchen di final Liga Champions 1999.
Sejumlah laporan menyebut Fergie yang murka setelah United ditekuk Arsenal di Piala FA menendang sepatu yang mengenai pelipis Beckham hingga robek. Insiden tersebut disinyalir sebagai awal niatnya untuk pergi dari Old Trafford di akhir musim 2002/03.




David Villa (Valencia-Barcelona, 2010)

Selama lima musim membela Valencia, argo gol Villa selalu menembus angka di atas 20 per musimnya. Tak pelak lagi, eks bomber Sporting Gijon dan Real Zaragoza itu adalah sosok tak tergantikan di Mestalla. Pernah berujar tak akan meninggalkan Valencia kecuali pihak klub ingin menjualnya, pesepakbola yang sempat dikait-kaitkan dengan Real Madrid, Liverpool, Chelsea, Manchester United, dan Barcelona ini akhirnya berlabuh ke klub yang disebut terakhir setelah Los Ches menyetujui tawaran €40 juta yang disodorkan Barca pada musim panas 2010.




Kaka (AC Milan-Real Madrid, 2009)

Pada musim perdananya memakai jersey merah-hitam setelah dibeli dari Sao Paulo, Kaka langsung mengantar Milan merebut scudetto 2003/04. Penampilan ciamik pada stagione tersebut juga membuatnya dianugerahi gelar Pemain Terbaik Serie A. Gagal menjuarai Liga Champions 2005 karena I Diavolo takluk dari Liverpool via adu penalti, dua tahun kemudian Kaka ‘sendirian’ membawa Milan menggondol La Orejona alias Si Kuping Besar untuk kali ketujuh sepanjang sejarah. Rossoneri menuntaskan dendam terhadap Pool dengan kemenangan 2-1 di partai puncak.

Pria bernama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite itu semakin dicintai Milanisti setelah menolak tawaran bombastis £100 juta dari Manchester City pada Januari 2009. “Saya ingin sampai tua di Milan dan bermimpi menjadi kapten klub,” kata Kaka.




Cristiano Ronaldo (Manchester United-Real Madrid, 2009)

Ronaldo menjadi pemain Portugal pertama yang merumput untuk Manchester United tatkala direkrut dari Sporting Lisbon pada musim panas 2003. Pemain yang saat itu masih berusia 18 tahun tersebut diberi nomor punggung tujuh warisan David Beckham.


Pada Juni 2009, United menerima tawaran 80 juta dari Real Madrid untuk Ronaldo setelah sang pemain mengisyaratkan keinginannya untuk bergabung dengan raksasa Spanyol itu. Angka tersebut masih menjadi rekor transfer termahal dunia hingga saat ini.



Raul Gonzalez (Real Madrid-Schalke 04, 2010)

Raul mulai rutin menjadi starter di Madrid sejak musim 1995/96, kala dirinya melesakkan 19 gol dari 40 partai La Liga, dan mewarisi ban kapten dari Fernando Hierro pada 2003. Enam gelar La Liga, empat Piala Super Spanyol, tiga trofi Liga Champions, dua Piala Interkontinental, dan satu titel Piala Super Eropa menjadi sumbangan sang delantero ke dalam lemari piala di Santiago Bernabeu, plus segudang rekor pribadi yang dicatatnya dengan Los Merengues.


Pada 2008, Raul -- bersama Iker Casillas -- memperoleh kontrak ‘seumur hidup’ dari Madrid. Klausul dalam kontrak tersebut menyatakan masa kerja kedua pemain itu akan terus diperpanjang secara otomatis jika tampil minimal 30 kali dalam semusim. Tapi keengganan menjadi striker cadangan membulatkan tekad sang Pangeran untuk pindah.



Robin Van Persie [Arsenal-Manchester United, 2012]

Robin van Persie (lahir di Rotterdam, Belanda, 6 Agustus 1983; umur 29 tahun) adalah penyerang tim nasional sepak bola Belanda yang bertinggi badan 183 cm dan bermain di Inggris Liga Primer Inggris untuk tim Manchester United. Ia termasuk langganan masuk Timnas Belanda dari 2005. Van Persie telah bergabung bersama Arsenal sejak tahun 2004. Van persie menjadi kapten Arsenal sejak 16 Agustus 2011. Kemampuan dan gaya permainannya sering dibandingkan dengan legenda sepak bola Belanda Marco Van Basten. Tapi pada pertengahan 2012, Van Persie menyatakan menolak perpanjangan kontrak dengan Arsenal, dan akhirnya dijual ke Manchester United dengan harga 24 Juta Pounds




Shevchenko (AC Milan-Chelsea, 2006)

Pada 1999, Shevchenko bergabung dengan AC Milan di Italia dengan harga sebesar $26 juta dan telah menjadi salah seorang pemain terpenting Milan. Sejak bergabung dengan Milan, dia telah dua kali meraih gelar Seri A, pada musim 1999/2000, dan 2003/2004. Selain itu, dia juga telah satu kali mencicipi gelar Piala/Liga Champions pada musim 2002/2003. Pada Mei 2006, ia pindah ke Chelsea FC di Liga Inggris dengan rekor transfer termahal di Inggris saat itu dengan alasan bahwa ia ingin anaknya dibesarkan di lingkungan berbahasa Inggris. Saat pindah, ia merupakan pencetak gol terbanyak kedua sepanjang sejarah bagi Milan di belakang Gunnar Nordahl dengan 173 gol




Alessandro Del Piero (Juventus - Sydney FC, 2012)

Del Piero ahli dalam bola - bola mati. Suami dari Sonia Amoruso ini pernah dilirik oleh Arsenal, tetapi ia memilih tetap membela Juventus yang karena skandal suap dihukum terdegradasi ke Serie B. Alessandro Del Piero juga terkenal karena tendangan bebasnya. Dia adalah kapten dan pemain yang paling di favoritkan masyarakat Turin. Walau dia bukan kelahiran Turin tapi dia adalah idola bagi kebanyakan masyarakat Turin. Del Piero juga turut membantu timnas Italia memenangkan Piala Dunia 2006. Tapi, setelah 19 tahun membela Juventus F.C., musim 2011-2012 menjadi musim terakhir bagi del Piero yang kotraknya tidak diperpanjang lagi.

No comments:

Post a Comment