بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Kearifan Lokal untuk Antisipasi Bencana: Kentongan
Go Green

Clock Link

Thursday, November 1, 2012

Kearifan Lokal untuk Antisipasi Bencana: Kentongan

sumber: TEMPO.CO


Cilacap: Sebagai daerah rawan bencana, Cilacap membutuhkan sistem peringatan dini bencana yang bisa dilakukan semua warga Cilacap. Apalagi, selain banjir dan tanah longsor, Cilacap merupakan daerah yang rawan bencana tsunami.

»Kami ingin menggiatkan kembali kearifan lokal sebagai peringatan dini terjadinya bencana,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap, Wasi Aryadi, Jumat, 26 Oktober 2012.

Ia mengatakan, kentongan bisa dimanfaatkan untuk menghadapi kondisi darurat. Bunyi kentongan yang dilakukan berulang kali oleh penduduk saat terjadi bencana, bisa menghindarkan jatuhnya korban lebih banyak.

Menurut dia, BPBD saat ini sedang meneliti soal alat komunikasi massal bernuansa kearifan lokal itu. Wasi menambahkan, dulu kentongan tersedia di setiap rumah dan difungsikan ketika ada musibah kebakaran, kematian, hingga banjir dan tanah longsor.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat BPBD akan mensosialisasikan kembali simbol isyarat, bentuk-bentuk peringatan dini dengan kentongan kepada para camat, kepala desa di wilayah rawan bencana longsor, banjir hingga tsunami. Kode itu untuk memudahkan masyarakat menggunakan simbol alat komunikasi yang terbuat dari bambu itu.

Camat Cimanggu Gatot Arif Widodo mengatakan, di wilayahnya sudah ada sembilan desa yang siaga tanah longsor. »Desa ini sudah saya perintahkan untuk menyediakan kentongan untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan tanah longsor,” katanya.

Ia meminta warganya untuk waspada karena intensitas hujan terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. "Hujan deras dengan intensitas tinggi di dataran tinggi berpotensi terjadi tanah longsor atau tanah bergerak," katanya.

Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNBP) Jawa Tengah, Gembong Purwito mengatakan di Jawa Tengaj bagian selatan sedikitnya ada 69 titik lokasi yang rawan banjir. »Lokasi rawan banjir terbanyak ada Kabupaten Cilacap yakni sebanyak 49 titik, Kabupaten Banyumas 10 titik Kabupaten Purbalingga 4 titik dan Kabupaten Kebumen 2 titik,” katanya.

No comments:

Post a Comment