بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 12 Jenis Kambing di Indonesia
Go Green

Clock Link

Wednesday, October 24, 2012

12 Jenis Kambing di Indonesia

sumber: http://dompi.co.id/_dompi.php?_i=jenis-kambing


Kali ini kita mari kita mengenal Jenis-jenis kambing yang ada di Indonesia. Tentunya sangat banyak, tapi di sini saya akan sebutkan 12 aja.


1. Kambing Kacang


Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia.
Ciri-ciri kambing kacang :

Tubuh kambing relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil.

Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek.

Pada umumnya memiliki warna bulu tunggal putih, hitam, coklat, atau kombinasi ketiganya.

Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek.

Berat tubuh jantan dewasa dapat mencapai 30 kg, serta betina dewasa mencapai 25 kg.

Tinggi yang jantan 60 - 65 cm, sedangkan yang betina 56 cm.

Memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan dagu, pada kambing jantan juga tumbuh bulu panjang sepanjang garis leher, pundak dan punggung sampai ekor dan pantat.


2. Kambing Etawa (Kambing Jamnapari)

Kambing Ettawa atau dikenal juga dengan nama Kambing Jamnapari, merupakan jenis kambing unggul yang memiliki dua tipe fungsi yaitu sebagai kambing penghasil susu maupun kambing untuk penghasil daging.

Kambing Etawa didatangkan ke Indonesia dari India.

Ciri-ciri kambing Etawa :

Badannya besar, tinggi gumba kambing jantan 90 cm hingga 127 cm dan yang betina mencapai 92 cm.

Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina hanya mencapai 63 kg.

Telinganya panjang dan terkulai ke bawah.

Dahi dan hidungnya cembung.

Kambing jantan maupun betina bertanduk pendek.

Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari


3. Kambing Jawarandu (Bligon, Gumbolo, Koplo, Kacukan)

Kambing Jawarandu (Jawa Randu) memiliki nama lain Bligon, Gumbolo, Koplo dan Kacukan.
Ciri-ciri kambing Jawarandu :

Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing ettawa, dengan bobot kambing jantan dewasa dapat lebih dari 40 kg, sedangkan betina dapat mencapai bobot 40 kg.

Baik jantan maupun betina bertanduk.

Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.

Baik jantan maupun betina merupakan tipe pedaging dan penghasil susu.


4. Kambing PE (Peranakan Etawa)

Kambing ini merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing lokal/Kacang.

Ciri-ciri kambing Etawa :

Warna bulu belang hitam, putih, merah, coklat dan kadang putih.

Badannya besar sebagaimana Etawa, bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina mencapai 63 kg.

Telinganya panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir yang cukup besar

Dahi dan hidungnya cembung.

Kambing jantan maupun betina bertanduk kecil/pendek.

Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang

Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari


5. Kambing Boer

Kambing Boer aslinya berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang ter-registrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata "Boer" artinya petani. Kambing Boer merupakan kambing pedaging yang sesungguhnya karena pertumbuhannya sangat cepat.


6. Kambing Saanen

Kambing Saanen ini aslinya berasal dari lembah Saanen, Swiss (Switzerland) bagian barat.

Ciri-ciri kambing Saanen :

Bulunya pendek berwarna putih atau krim dengan titik hitam di hidung, telinga dan di kelenjar susu.

Hidungnya lurus dan muka berupa segitiga.

Telinganya sederhana dan tegak ke sebelah dan ke depan.

Ekornya tipis dan pendek.

Jantan dan betinanya bertanduk.

Berat dewasa 68-91 kg (Jantan) dan 36kg - 63kg (Betina), tinggi ideal kambing ini 81 cm dengan berat 61 kg, di saat tingginya 94 cm beratnya 81 kg.

Produksi susu 740 kg/ms laktasi.


7. Kambing Gembrong

Kambing Gembrong terdapat di daerah kawasan Timur Pulau Bali terutama di Kabupaten Karangasem.

Ciri khas kambing Gembrong jantan berbulu panjang lebat dan mengkilap, yang tumbuh mulai dari kepala hingga ekor. Bila dibiarkan, panjang bulu bisa mencapai 25—30 cm. Setiap 12—16 bulan sekali, bulunya mesti dicukur. Jika tidak, bulu bagian kepala dapat menutupi mata dan telinga, sehingga akan mempersulit kambing saat makan.


8. Kambing Boerawa

Kambing Boerawa merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Boer jantan dengan kambing Peranakan Etawah (PE) betina.

Ternak hasil persilangan kedua jenis kambing tadi disebut dengan Boerawa yakni singkatan dari kata Boerawa dan Peranakan Etawah. Kambing hasil persilangan ini mulai berkembang dan banyak jumlahnya di Propinsi Lampung, walaupun upaya persilangan antara kambing Boer dengan kambing lokal telah dilakukan di beberapa propinsi lainnya seperti Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.


9. Kambing Muara

Kambing Muara dijumpai di daerah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara di Propinsi Sumatera Utara.

Dari segi penampilannya kambing ini nampak gagah, tubuhnya kompak dan sebaran warna bulu bervariasi antara warna bulu coklat kemerahan, putih dan ada juga berwarna bulu hitam. Bobot kambing Muara ini lebih besar dari pada kambing Kacang dan kelihatan prolifik. Kambing Muara ini sering juga beranak dua sampai empat sekelahiran (prolifik).


10. Kambing Kosta

Lokasi penyebaran kambing Kosta ada di sekitar Jakarta dan Propinsi Banten. Kambing ini mempunyai bentuk tubuh sedang, hidung rata dan kadang-kadang ada yang melengkung, tanduk pendek, bulu pendek. Kambing ini dulunya terbentuk dari persilangan kambing Kacang dan kambing Khasmir (kambing impor).

Warna dari kambing Kosta ini adalah coklat tua, coklat muda, coklat merah, abu-abu sampai hitam. Pola warna tubuh umumnya terdiri dari 2 warna, dan bagian yang belang umumnya didominasi oleh warna putih.


11. Kambing Marica

Kambing Marica adalah suatu variasi lokal dari Kambing Kacang yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan, dan merupakan salah satu genotipe kambing asli Indonesia yang menurut laporan FAO sudah termasuk kategori langka dan hampir punah (endargement).

Ciri yang paling khas pada kambing ini adalah telinganya tegak dan relatif kecil pendek dibanding telinga kambing kacang. Tanduk pendek dan kecil serta kelihatan lincah dan agresif.


12. Kambing Samosir (Kambing Putih, Kambing Batak)

Berdasarkan ukuran morfologik tubuh, bahwa kambing spesifik lokal Samosir ini hampir sama dengan kambing Kacang yang ada di Sumatera Utara, yang membedakannya terhadap kambing Kacang yaitu penotipe warna tubuh yang dominan putih dengan hasil observasi 39,18% warna tubuh putih dan 60,82% warna tubuh belang putih hitam. Pemberian nama kambing Samosir pada saat ini masih secara lokal dan dikenal dengan nama Kambing Putih atau Kambing Batak.

No comments:

Post a Comment