بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Pencipta Emoticon Kecewa dengan Versi Modern
Go Green

Clock Link

Tuesday, September 18, 2012

Pencipta Emoticon Kecewa dengan Versi Modern

sumber: VIVAnews


Bagi beberapa orang, menulis email atau pesan instan kurang asik tanpa menyertakan emoticon, seperti :-) (senyum) atau :-( (sedih). Ini untuk menunjukkan ekspresi seseorang, sehingga komunikasi tekstual menjadi lebih mudah dipahami.

Penggunaan komunikasi grafis emoticon kini sudah tidak lepas dari
semua pesan digital kita. Saat berkomunikasi teks melalui ponsel, PC, atau tablet, emoticon sering diselipkan dalam pembicaraan.

Tapi tahukah Anda kalau kini emoticon merayakan ulang tahun ke 30 pada bulan ini? Namun, sang pencipta menilai emoticon yang ada di era modern saat ini adalah sesuatu yang buruk.

Pengenalan komunikasi menggunakan emoticon pertama kali diperkenalkan
oleh berawal saat Profesor Scott Fahlman, dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh. Ketika itu Scott mengirim email pada sebuah buletin online pada 19 September 1982 tepat pukul 11.44 siang.

"Saya mengusulkan urutan karakter berikut untuk penanda lelucon : -). Bacalah ke samping, " kata Fahlman, seperti dikutip dari laman Independent.

Menurut Fahlman, tujuannya sederhana, yaitu hanya untuk membedakan orang yang menulis email lucu dan email serius dalam postingan di papan buletin universitas. Namun, lelucon sederhana ini malah terlihat sering disalahpahami dan ia berusaha untuk menemukan solusi masalah ini.

Akhir pekan ini, profesor ilmu komputer yang masih bekerja di universitas ini mengaku kagum emoticon yang tenar dengan sebutan smiley itu semakin populer.

"Ini adalah sedikit kekonyolan yang saya sampaikan ke sebuah diskusi tentang fisika. Ini adalah sepuluh menit dari hidup saya, dan saya harapkan catatan saya dapat menghibur beberapa teman-teman saya. Dan itu akan menjadi akhir dari kekonyolan ini," katanya.

Tidak membutuhkan waktu lama, emoticon yang diciptakan Scott kemudian menyebar ke universitas dan laboratorium penelitian lain melalui jaringan komputer. Bahkan dalam hitungan bulan, emoticon-nya sudah mengglobal.

Saat ini saja terdapat puluhan variasi emoticon yang tersedia, terutama dengan warna kuning dalam grafis komputer. Ada juga emoticon yang memakai kacamata hitam, emoticon yang menangis, emoticon yang mengenakan topi Santa. Meski sudah populer, Fahlman sendiri ternyata tidak begitu menggemari emoticon hasil modifikasi yang ada di era modern.

"Saya pikir emoticon itu jelek, dan mereka merusak percobaan untuk menyampaikan ekspresi emosi dengan cara cerdas seperti dengan menggunakan keyboard standar. Tapi mungkin itu hanya karena saya menemukan emoticon jenis lain (bukan yang di era modern)," ujarnya.

Ia sendiri mengaku tidak menyimpan salinan email aslinya saat ia pertama kali memperkenalkan guyonannya. Upaya untuk mengambil salinan email tersebut dari sistem TI universitas pun juga tidak berhasil.

Kemudian, karena penggunaan emoticon tumbuh, upaya lebih banyak terus dibuat. Pada 2002 lalu, profesor tersebut menggambarkan sebagai bagian dari arkeologi komputer, seorang insinyur dari Microsoft mengambil back up dan pita komputer, sejak 20 tahun pertama kali dikirimnya email tersebut.

Pidato Presiden

Meskipun ia mengklaim membuat emoticon versi awal, beberapa kritikus telah menunjukkan bahwa ide emoticon sudah ada sebelum 1982. Profesor
Fahlman pun mengamininya bahwa ia mendengar beberapa orang mengklaim mereka memiliki ide tersebut sebelum Fahlman. Tapi ia menegaskan belum melihat buktinya.

Beberapa orang telah menunjukkan bahwa 150 tahun yang lalu, karakter emoticon sudah digunakan dalam transkrip pidato Presiden AS, Abraham Lincoln. Dalam edisi The New York Times pada 1862, sebuah transkrip pidato Abraham Lincoln rupanya berisi karakter modern, ;-). Para penganut teori konspirasi masih memperdebatkan penemuan ini apakah terdapat salah cetak atau tidak.

Seperti apa sejarah emoticon? Anda bisa membacanya secara lebih lengkap di dua tautan ini: "Ini Sejarah Panjang Emoticon" dan "Simbol Ekspresi dari Ujung Jari". (ren)

No comments:

Post a Comment