بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Tidak Boleh Campurkan Obat dengan 6 Makanan Ini
Go Green

Clock Link

Sunday, April 10, 2016

Tidak Boleh Campurkan Obat dengan 6 Makanan Ini


Liputan6.com, Sydney - Makanan yang selama ini dikenal sehat, seperti pisang dan susu, ternyata memiliki efek yang buruk bagi tubuh jika dikonsumsi bersamaan dengan obat.

Tak hanya pisang dan susu, ternyata terdapat beberapa jenis makanan lain yang dapat menghambat kinerja obat bahkan mengakibatkan efek samping serius.

"Makanan tertentu memiliki kandungan kimia yang dapat mempengaruhi proses metabolisme di dalam tubuh," ujar Dr Ross Walker kepada News.com.au.

"Poin utamanya adalah pasien harus berdiskusi secara terang-terangan dengan dokter tentang apa saja yang mereka konsumsi, apakah itu herbal, makanan, minuman, dan suplemen karena semua hal tersebut dapat berinteraksi dengan obat," katanya.

Seperti yang dikutip dari News.com.au, Jumat (8/4/2016), berikut tujuh makanan dan minuman yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat.


1. Grapefruit atau Jeruk Bali Merah

Grapefruit atau Jeruk Bali Merah memang memiliki khasiat untuk menurunkan jumlah lemak jahat dalam darah.

Namun, jika Anda mengonsumsi buah tersebut bersamaan dengan obat penurun kolesterol, justru bukan khasiat berlipat yang didapatkan.

Foto: drnibber.com

"Statins (obat penurun kolesterol), dapat berinteraksi dengan grapefruit secara kuat karena buah tersebut menghalangi enzim penting di dalam hati yang dapat menjalankan metabolisme obat," ujar Dr Walker.

"Jika Anda mengkonsumsi obat (berbarengan dengan Jeruk Bali Merah), kandungan obat akan meningkat tajam di dalam darah dan menimbulkan efek samping seperti nyeri dan sakit otot," ucapnya.

Dr Walker juga menjelaskan bahwa mengonsumsi Jeruk Bali Merah dengan antibiotik harus dihindari.


2. Susu

Kandungan kalsium pada susu dapat mengganggu efek kerja antibiotik. Hal tersebut juga berlaku pada produk olahan susu lainnya seperti keju dan yogurt.

Ilustrasi susu (via: istimewa)

"Ada beberapa antibiotik yang penyerapannya dapat terhambat oleh susu," ujar Dr Walker.

"Hal tersebut disebabkan karena kalsium pada susu mengikat obat dalam usus dan mengurangi penyerapan," katanya.


3, Pisang

Kandungan potasium yang tinggi pada pisang dapat berpengaruh pada kinerja obat penurun darah tinggi.

Ada anggapan bahwa mengkonsumsi makanan dengan kandungan potasium tinggi, seperti pada jeruk dan sayuran berdaun hijau, dapat menyebabkan tak teraturnya detak jantung.

Pisang | Via: Corbis.com

Namun hal tersebut disanggah oleh Dr Walker. "Anggapan dilarang mengkonsumsi pisang bersamaan dengan obat jantung dan penurun tekanan darah tak sepenuhnya benar."

"Jika seseorang mengonsumsi makanan dengan kandungan potasium tinggi, memang ada kemungkinan untuk meningkatkan risiko tak teraturnya detak jantung, tapi hal itu jarang terjadi."

"Konsultasikan dengan dokter, terutama jika Anda memiliki masalah dengan ginjal. Tapi orang-orang yang mengatakan bahwa dilarang mengkonsumsi pisang sama sekali tak masuk akal," katanya.


4. Black Licorice atau Akar Manis Hitam

Akar manis hitam memiliki kandungan glycyrrhizin yang dapat menurunkan kandungan potasium dalam tubuh. Hal tersebut ternyata berbahaya bagi orang yang memiliki kondisi jantung tertentu.

Dengan mengonsumsi Digoxin--obat untuk menangani masalah ritme jantung--bersamaan dengan glycyrrhizin, dapat mengakibatkan serangan jantung dan detak yang tak teratur.

Black licorice atau akar manis hitam (Foto: Reuters).

"Licorice mengandung asam glycyrrhizin yang sebenarnya baik untuk tukak lambung, tapi juga dapat menurunkan kadar potasium dalam tubuh," ujar Dr. Walker.

"Rendahnya kadar potasium dapat menyebabkan serangan jantung, sehingga orang harus menghindari mencampur licorice dengan obat jantung," ujarnya.

Ektrak akar manis hitam juga dapat mengganggu sejumlah obat, termasuk insulin, antidepresan tertentu, kontrasepsi oral, pengencer darah, dan beberapa obat lainnya.


5. Sayuran Berdaun Hijau

Sayuran berdaun hijau, misalnya Kale, dikenal memiliki kandungan yang sehat bagi tubuh. Namun jangan pernah mengkonsumsinya bersamaan dengan obat untuk menangani masalah ritme jantung atau pengencer darah.

"Kale adalah salah satu sayuran hijau yang memiliki banyak kandungan Vitamin K1. Obat Warfarin--mencegah terjadinya pembekuan darah--bekerja dengan memblokir Vitamin K1," ucap Dr Walker.

Kale, sayuran hijau kaya kalsium (Foto: .shamatapilates)

"Jadi jika Anda mengonsumsi sayuran berdaun hijau dalam jumlah banyak, hal tersebut akan mengurangi efek dari obat Warfarin."

Beberapa obat terbaru memang tidak memiliki efek jika dikonsumsi bersamaan dengan sayuran berdaun hijau, tapi tidak dengan Warfarin.

"Misalnya aspirin (memiliki efek mengencerkan darah), tak berinteraksi dengan sayuran berdaun hijau," katanya.


6. Alkohol

Banyak obat yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan alkohol. Hal itu disebabkan karena minuman tersebut mengakibatkan hati bekerja lebih keras.



Bahaya Pola Hidup Konsumsi Alkohol

"Ada banyak jenis obat yang jika dicampur dengan alkohol dapat memperpanjang efek sedatif--mengurangi rasa sakit dan cemas. Alkohol mempunyai efek buruk pada hati, jadi hal tersebut dapat mengacaukan kerja tubuh," ucap Dr Walker.

"...Mengonsumi obat dengan alkohol berbahaya bagi tubuh," tambahnya.

No comments:

Post a Comment