بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Ahok Kandangkan Ratusan Bus Metromini
Go Green

Clock Link

Sunday, December 20, 2015

Ahok Kandangkan Ratusan Bus Metromini

Ahok Kandangkan Ratusan Bus Metromini, Bagaimana Kondisi Sopirnya?

detik - Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sudah berang melihat kelakuan Metromini yang ugal-ugalan. Ratusan bus Metromini dikandangkan. Bagaimana tanggapan para sopir bus Metromini?

"Sudah hampir dua minggu mobil saya dikandangi Dishub DKI Jakarta," kata Dedi supir Metromini 506 jurusan Kampung Melayu-Pondok Kopi ditemui di lokasi bersandar mereka, Terminal Bayangan Pondok Kopi, Jakarta Timur, Sabtu (19/12/2015).

Dedi mengaku bingung, lantaran mata pencarian nafkah mereka terancam hilang. Untuk sehari-hari dia pun mencari uang dengan cara menarik ojek.

"Saya seketemunya saja, ada motor ya dipakai ngojek, kalau enggak ada cuma bisa mangap saja. Kalau dulu pulang narik Metromini, istri langsung siapin kopi, sekarang yang ada malah dimanyunin. Ya, syukur aja anak dua udah pada kerja, mereka juga ngerti kondisi orang tuanya, tapi malu aja minta sama anak," paparnya.

Berbeda dengan Deni, Oom (46) mengaku pasrah bus Metromini miliknya dikandangkan. Dia berharap belas kasih ketiga anaknya yang sudah bekerja.

"Kebetulan tiga anak saya sudah bekerja, yang paling kecil umur 4,5 tahun. sehari-hari mengandelkan dari anak saja," paparnya.

Oom sudah hampir 20 tahun lebih menarik Metromini. Razia angkutan Metromini oleh Dishub membuat dirinya tidak berkutik.

"Saya sudah pasrah, saya baca berita Ahok sudah keras berangus Metromini. Saya penginnya pulang kampung saja, Jakarta keras enggak punya hati untuk orang kecil seperti saya," tuturnya dengan nada lemas.

Sementara Dasrizal (31) supir Metromini 506 lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Kedua anaknya masih membutuhkan asupan gizi.

"Anak saya masih kecil-kecil belum pada sekolah, ibaratnya masih butuh asupan gizi udah berkembang, Kenyataannya begini satu-satunya penghasilan saya terancam hilang," ujar pria lulusan STM.

Dia mengaku untuk kehidupan sehari-hari harus jual perabotan rumah tangganya. Sedangkan rumahnya sendiri saja masih mengontrak.
"Baru saja jual handphone buat bayar kontrakan, sekarang persediaan duit tinggal tipis. Kalau masih gini terus saya terpaksa jual televisi buat makan satu minggu ke depan," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment