بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Wajah Jamaah Haji Penuh Keringat dan Air Mata Saat Tiba Di Tanah Air
Go Green

Clock Link

Tuesday, September 29, 2015

Wajah Jamaah Haji Penuh Keringat dan Air Mata Saat Tiba Di Tanah Air

Jamaah haji kloter pertama embarkasi Surabaya melakukan sujud syukur dan memanjatkan doa usai mendarat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, kemarin (29/9). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos

SIDOARJO - Jamaah haji kloter pertama tiba di Bandara Juanda kemarin (29/9). Dua pintu penumpang sisi kiri terbuka sesaat setelah pesawat Saudi Arabian Airlines SV 5108 KXN mandeg di apron T1.
448 jamaah turun satu per satu melalui anak tangga dan garbarata. Beberapa yang duduk di kursi roda diturunkan dengan mobil hidrolik. Sebagian dari mereka tampak matanya berkaca-kaca.
Begitu sampai lantai apron, sejumlah jamaah asal Surabaya dan Magetan itu lantas melakukan sujud sukur. Beberapa di antara mereka memanjatkan tangan seraya berdoa. Sebagian wajah jamaah basah akibat lelehan air mata dan keringat. Tanda sukur mereka kembali ke tanah air dengan selamat.
"Alhamdulillah saya bersama istri dapat menjalani rukun haji hingga pulang ke Indonesia dengan berbagai cobaan," tutur M. Akhwan.
Cobaan yang dia maksud hampir dirasakan jamaah selama berada di Arab Saudi. Misalnya, badai pasir hingga angin kencang disertai hujan yang mengakibatkan beberapa insiden. Seperti crane roboh dan tenda ambruk.
Tragedi di Mina saat hendak lempar jumrah menjadi cobaan terbesar. Pulang pun masih mendapat cobaan berupa keterlambatan keberangkatan pesawat dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Kloter pertama yang sedianya dijadwalkan landing pukul 09.30 pagi terlambat hampir 4,5 jam. Pesawat berbodi besar tersebut tiba pukul 13.50. Dari 448 jamaah, 217 di antaranya laki-laki. Selebihnya 231 jamaah perempuan. Tidak lama berselang sekitar 15 menit, Saudi Arabian Airlines SV 5106 KQC mengangkut 444 jamaah (203 laki-laki dan 241 perempuan) kloter kedua mendarat. Pesawat yang mengangkut jamaah dari Ngawi dan Kota Madiun itu semula direncanakan tiba pukul 11.30.
"Delayed akibat antrian parking stand pesawat yang menumpuk menunggu giliran take off dari Arab Saudi," terang Asisten Manajer Legal dan Komunikasi Angkasa Pura (AP) 1 Juanda Liza Anindya.

Sejumlah petugas gabungan masing-masing instansi bersiap di sekitar apron 11 dan 12 terminal utara. Di antaranya ground handling, kantor kesehatan pelabuhan, dan kantor imigrasi. Mereka standby di seputaran pesawat.
Selama berada di tanah suci, keluhan jamaah Sidoarjo itu sebatas jauhnya jarak penginapan dengan Masjidil Haram. "Fasilitas sanitasi tidak sebanding dengan jumlah pengguna," timpal Hamin. Seluruh jamaah masuk ke dalam bus dari Perum Damri Unit Bus Kota Surabaya yang disediakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Sukolilo.
Kemudian 15 bus setiap kloter dikawal mobil Patwal Polda Jatim meninggalkan Juanda. Iring-iringan belasan kendaraan masuk tol Waru-Juanda dan langsung menuju asrama haji Sukolilo. Tidak ada kegiatan seremoni selama di apron Juanda. "Tidak ada penyambutan khusus dari pejabat instansi terkait di Juanda karena dipusatkan di Asrama Haji Sukolilo," terang Manajer Sekuriti AP 1 Juanda Sukirman.
Kejadian memalukan sempat terlihat ketika sejumlah jamaah kloter kedua ketahuan membawa selimut maskapai. Bahkan ada beberapa haji ngembat lebih dari satu bahkan hampir belasan selimut yang disembunyikan di dalam jaket.

Fasilitas penghangat badan dari dinginnya air conditioner pesawat disediakan hanya saat terbang. Bukan untuk dibawa pulang. Petugas maskapai pun merayu agar fasilitas tersebut ditinggal di apron. (sep)

No comments:

Post a Comment