TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 30 organisasi pekerja seluruh Tangerang mengancam akan melumpuhkan jalur perekonomian Tangerang dengan menggelar aksi besar-besaran besok, Selasa, 25 November 2014. (Baca: Buruh ini Naik Motor Ninja, Minta Gaji Rp 7 Juta)
Aksi dengan memblokade Jalan Raya Serang, simpul utama perindustrian di Tangerang. Tindakan itu mereka lakukan jika Pemerintah Kabupaten dan Kota Tangerang tidak merevisi besaran upah minimum yang telah ditetapkan sebesar Rp 2,710 juta untuk Kabupaten Tangerang dan Rp 2,730 juta untuk Kota Tangerang.
"Sebanyak 200 ribu buruh akan turun ke jalan, target kami melumpuhkan jalur perekonomian Tangerang," ujar Koordinator Antar-Wilayah Komite Aksi Buruh Tangerang Bergerak, Sunarno, kepada Tempo, Senin, 24 November 2014. (Baca: Wali Kota Bekasi: Upah Buruh Tetap Rp 2,9 Juta)
Menurut Sunarno, aksi besok akan diikuti buruh dari 800 perusahaan di Kabupaten dan Kota Tangerang, gabungan dari kawasan industri di wilayah barat Kabupaten Tangerang. Antara lain, kawasan Balaraja, Cikupa Mas, Pasar Kemis, Bitung dan Curug. Juga bergabung dalam aksi ini buruh dari kawasan industri di kawasan Kota Tangerang, meliputi Jatiuwung, Jatake, Pasar Baru, Karawaci, dan Batu Ceper. "Selain menutup Jalan Raya Serang, kami akan melakukan sweeping ke sejumlah kawasan industri tersebut," katanya.
Sunarno mengatakan titik utama kumpul buruh berada di tengah Jalan Raya Serang, tepatnya di bawah Jembatan Bitung. Di sana, mereka akan menggelar orasi terbuka. "Dengan menutup jalur utama ini, kami sudah melumpuhkan simpul utama perekonomian Tangerang," katanya. Sebab, di sepanjang jalan itu dari Karawaci hingga Balaraja ribuan industri beroperasi.
No comments:
Post a Comment