بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Samsul Arif, Penyerang Lokal Paling Berbahaya di Liga Super Indonesia
Go Green

Clock Link

Wednesday, October 15, 2014

Samsul Arif, Penyerang Lokal Paling Berbahaya di Liga Super Indonesia

Antara/Ari Bowo Sucipto

https://id.olahraga.yahoo.com/blogs/arena/ - Dua gol yang dicetak Samsul Arif ke gawang Persipura Jayapura dalam lanjutan babak 8 besar Liga Super Indonesia (LSI) memiliki arti penting bagi klub, dirinya, maupun sepak bola Indonesia. Dua gol yang dia cetak mengantarkan timnya meraih kemenangan 3-0 atas juara bertahan sekaligus mengokohkan posisi Arema sebagai pimpinan klasemen Grup 1.

Tambahan dua gol juga menjadi pencapaian tersendiri bagi diri Samsul Arif. Dengan 15 gol yang dia kemas musim itu berarti dia kini bertengger di urutan kedua daftar pencetak gol terbanyak LSI di bawah Emmanuel Pacho Kenmogne yang sudah mengemas 22 gol. Dia menjadi penyerang lokal paling berbahaya di LSI. Dua pemain naturalisasi, Greg Nwokolo dan Cristian Gonzales, berada di bawahnya dengan masing-masing mencetak 14 dan 11 gol.

Rekor yang dipecahkan
Jumlah itu juga yang paling subur bagi dirinya selama rentang semusim kompetisi. Sebelumnya paling banyak ketika Samsul membela Persela Lamongan musim 2012/2013 di mana dia mencetak 13 gol. Jumlah golnya pun masih sangat mungkin bertambah dengan masih adanya tiga laga tersisa di babak 8 besar kemudian juga masih ada semi final dan final jika Arema lolos. 

Tidak hanya rekor pribadi yang dipecahkan oleh Samsul melainkan juga catatan rekor Arema. Samsul Arif berhasil memecahkan rekor gol Arema sebagai pemain asli Indonesia pertama yang mampu mencetak dua digit gol setelah sebelas tahun. Charles Is Horik, penyerang Arema yang juga anggota TNI pada musim 2003 merupakan pemain asli Indonesia terakhir di Arema yang mampu mencetak dua digit gol, ketika itu penyerang yang baru bergabung di putaran kedua mampu mencetak 12 gol. Cristian Gonzales yang mencetak 19 gol tak masuk hitungan lantaran dia dikategorikan sebagai pemain naturalisasi alias bukan pemain asli Indonesia.

Antara/Ari Bowo Sucipto
Antara/Ari Bowo Sucipto



Tidak hanya itu, lima gol yang dilesakkan oleh Samsul Arif selama babak 8 besar mampu membuat dirinya memecahkan rekor Pacho Rubio sebagai pencetak gol terbanyak di babak 8 besar atau 12 besar Liga Indonesia 1999/2000. Ketika itu Pacho mampu mencetak tiga gol.

Ada satu lagi rekor yang bisa dikejar oleh Samsul Arif. Catatan gol Singgih Pitono pada kompetisi Galatama 1991/1992 yang berjumlah 21 gol hingga kini belum ada yang mampu menandinginya. Statistik gol Singgih Pitono tersebut menjadikan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak semusim sepanjang masa Arema, baik jika dibandingkan dengan pemain lokal maupun juga dengan pemain asing.

Tidak mengincar rekor
Dengan performa Samsul Arif yang sangat tajam ini. Lima gol yang dia cetak hanya dalam tiga pertandingan babak 8 besar tentu membuat publik berharap dirinya lekas sembuh dari cedera yang diderita kala menghadapi Persipura dan tetap rajin mencetak gol. Jacksen F. Tiago, pelatih Persipura, pun menyebut bahwa Samsul Arif merupakan pemain yang paling merepotkan anak asuhnya.

Tidak salah jika kemudian Alfred Riedl pun berharap banyak pada performa ciamik Samsul Arif. Sejauh ini pelatih timnas asal Austria itu sudah memainkan pemain yang dibesarkan oleh Persibo Bojonegoro dalam tiga pertandingan persahabatan. Pemuda kelahiran Bojonegoro, 14 Januari 1985 itupun membalas kepercayaan sang pelatih dengan mencetak dua gol.

Antara/Syaiful Arif
Antara/Syaiful Arif



Namun, pemain bernama lengkap Samsul Arif Munip itu enggan untuk memikirkan rekor yang bisa dia pecahkan. Baginya Arema bisa meraih gelar juara LSI musim ini adalah hal paling penting, tidak peduli apakah dia bisa menjadi top skor dan memecahkan rekor atau tidak. Dengan pengharapan besar padanya dan menit bermain yang tentu akan lebih banyak diberikan oleh Suharno tentu Samsul Arif berpeluang tidak hanya mengantarkan Arema juara tetapi juga meraih predikat sebagai pencetak gol mengingat performa Pacho Kenmogne yang tidak cemerlang di babak 8 besar ini dengan belum mencetak satupun gol.

Pemain yang oleh Bambang Pamungkas disebut memiliki gaya bermain seperti salah satu penyerang terbaik Indonesia, Widodo Cahyono Putro ini akan terus menjadi andalan Arema untuk mengejar gelar juara. Riedl juga akan menggantungkan asa timnas Garuda pada dirinya. Jika terus bersinar di Arema, satu tempat di tim inti Piala AFF 2014 mendatang tentu disediakan untuk pemain bernomor punggung 11 ini.

No comments:

Post a Comment