Walaupun Komisi Pemilihan Umum telah menyatakan pasangan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, tampaknya pemilu presiden masih belum selesai. Prabowo Subianto bersikeras menyatakan bahwa seluruh proses pemilu presiden telah terjadi kecurangan yang “masif, terstruktur, dan sistematis”.
Berselisih 8,5 juta suara, tim sukses Prabowo-Hatta akhirnya mengirimkan gugatan mereka ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kali ini, berkat inisiatif open government, masyarakat juga bisa melihat dan membaca dokumen gugatan itu melalui internet.
Prabowo mengirimkan dokumen gugatannya pada hari Jumat. Masyarakat bisa membaca dua versi, yang original dan yang telah diperbaiki, langsung di website MK. Ternyata netizen menemukan banyak kesalahan sederhana di dalam dokumennya (termasuk edisi yang telah direvisi), seperti kesalahan pengetikan dan perhitungan yang salah, dan memaparkannya di internet.
Beberapa contoh kesalahan di dalam dokumen yang terdiri dari 147 halaman ialah penomoran yang salah, penjumlahan suara yang salah, dan bahkan ada bagian dimana sub judul dan isinya kurang sesuai. Tidak hanya itu, ada satu bagian yang mengatakan bahwa kecurangan yang sistemik di Papua Barat telah membantu pasangan urut nomor satu, yakni Prabowo-Hatta, untuk meraih kemenangan di sana. Antara tim suksesnya berkata jujur atau mereka telah melakukan kesalahan besar untuk dokumen sepenting ini.
Selain mendapatkan perhatian media, semua keteledoran ini didokumentasikan oleh netizen di forum online Kaskus. Perlu diingat bahwa dokumen ini benar pentingnya untuk masa depan Indonesia karena menjadi bahan pertimbangan bagi MK untuk menentukan apakah gugatan tim Prabowo-Hatta itu diterima atau ditolak. Dan sekarang rakyat dapat bantu mengecek dokumen itu dari rumah mereka.
Sebelumnya, KPU merilis dokumen hasil perhitungan suara pemilu presiden di websitenya. Masyarakat menyambut baik inisiatif ini dan ikut bergabung mengawal proses perhitungan suara.
http://id.techinasia.com/
No comments:
Post a Comment