بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Bahaya Mudik dengan Sepeda Motor
Go Green

Clock Link

Friday, July 18, 2014

Bahaya Mudik dengan Sepeda Motor


Pulang kampung telah menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat dalam merayakan Idul Fitri. Namun dalam beberapa tahun terakhir, mereka tidak hanya memilih transportasi umum atau mobil pribadi sebagai kendaraan mudik. Banyak juga yang memutuskan mengendarai sepeda motor. Bahkan satu motor bisa ditumpangi dua orang dewasa, dua anak-anak, serta tas atau kardus perbekalan. Meski Kepolisian kerap melarang dengan alasan keamanan, masih banyak yang tidak acuh.
Larangan Kepolisian akan mudik dengan sepeda motor sesungguhnya hanya untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Itu pula yang dungkapkan Rahmat Suprianto, mekanik Bengkel Dunia Motor di Jalan Wolter Monginsidi, Tendean, Jakarta selatan. Menurut Rahmat, menggunakan sepeda motor untuk jarak tempuh jauh bisa menimbulkan pelbagai masalah.
"Seluruh komponen pada motor sangat penting bagi kelangsungan perjalanan mudik," kata Rahmat ke Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Kamis, 10 Juli 2014. Satu saja komponen rusak kala berkendara, bahaya pun akan datang. "Seperti mesin mudah panas, bocor ban, rusak rem, kering oli, dan putus rantai."
Besarnya kemungkinan terjadi bahaya kala mudik dengan motor terjadi karena si pengendara terkadang lalai memeriksakan kendaraannya. Tak jarang mereka enggan memperbaiki komponen yang sudah tidak layak guna.
Misalnya oli yang sudah harus diganti namun tidak dihiraukan. Begitu juga dengan busi dan lampu depan atau belakang. "Lupa mengganti aki pun bisa berpengaruh pada bunyi klakson yang nantinya membahayakan penumpang," kata dia.
Terkadang, pemudik sepeda motor juga memaksakan diri menempuh perjalanan jauh. Seperti terus melaju meski badan telah lelah atau mengantuk. Padahal rasa kantuk bisa menghilangkan konsentrasi berkendara hingga motor oleng. "Kalau sudah begitu, kemungkinan penumpang terjatuh atau tertabrak kendaraan lain," ujarnya.
Pemudik motor, Rahmat melanjutkan, harus beristirahat sesering mungkin. Malah lebih sering ketimbang pengendara mobil. Jika jarak tempuh mencapai seratus hingga dua ratus kilo meter, rehat tidak Cuma bagus bagi tubuh pengemudi. Juga untuk mesin motor yang ditunggangi. "Kalau mesin panas, bisa saja mendadak rusak."
Jika ingin mendinginkan mesin motor, ia menyarankan harus satu jam atau lebih. Motor pun hanya boleh mengangkut beban dua orang dewasa. Tidak boleh lebih. "Jika lebih dari itu pun dapat memberikan banyak masalah saat mengendarai motor."
s

No comments:

Post a Comment