بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Bahaya Jika Indonesia Bergantung pada Utang Singapura
Go Green

Clock Link

Friday, April 18, 2014

Bahaya Jika Indonesia Bergantung pada Utang Singapura


MERDEKA.COM. Koalisi Anti Utang (KAU) menyebut ketergantungan Indonesia pada utang asing khususnya pada Singapura berbahaya. Pasalnya, jika terjadi konflik, maka Singapura dapat menghancurkan Indonesia melalui aspek utang.

Ketua KAU, Dani Setiawan, menuding Singapura sebetulnya hanya broker atau kepanjangan tangan investor dari negara Eropa. Maka dari itu, mereka memegang kendali supply utang.

"Dalam skenarionya seperti itu, di mana Singapura selama ini menjadi posisi tuan rumah lembaga investasi keuangan," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat (18/4).

Menurutnya, jika terus membiarkan Singapura dijadikan andalan pemberi utang oleh Indonesia, maka yang terjadi berpotensi adanya konflik kepentingan dengan Indonesia. "Singapura itu bukan berarti negara kaya ataupun daya tawarnya besar terutama investasinya. Kalau dibiarkan dapat menjadi negara broker ke kita dan itu bahaya," jelas dia.

Seperti diketahui, hubungan Indonesia dan Singapura belum lama ini memanas akibat penamaan kapal perang Usman-Harun. Pihak Singapura tidak terima karena menganggap dua orang itu adalah teroris, sementara, Indonesia menilai dua orang itu ialah pahlawan.

Untuk diketahui juga, utang selama ini menjadi dewa bagi pembiayaan ekonomi negara maupun swasta di Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia saat ini sebanyak USD 272,1 miliar atau setara dengan Rp 3.107,4 triliun. 

Di mana mayoritas pemberi utang ke Indonesia yakni Singapura dengan total utang sebesar USD 51,1 miliar atau setara dengan Rp 582,4 triliun.

Dikutip dari situs resmi BI, pemberi utang luar negeri terdiri dari tiga sumber yaitu negara dengan total utang mencapai USD 198,4 miliar, organisasi internasional dengan total utang mencapai USD 27 miliar serta lain lain dengan utang mencapai USD 46,9 miliar.

Dari sumber negara, setelah Singapura, selanjutnya ada Amerika Serikat sebagai pemberi utang ke Indonesia dengan total USD 42,5 miliar dan disusul Jepang dengan total utang USD 34,8 miliar.

Sumber utang luar negeri Indonesia selanjutnya adalah organisasi internasional di mana IBRD menjadi pemberi utang terbesar dengan total USD 11,4 miliar. Kemudian, disusul oleh ADB dengan total utang mencapai USD 9,6 miliar. IMF mencapai USD 3 miliar serta beberapa organisasi internasional lainnya hingga total utang dari organisasi internasional ini mencapai USD 27 miliar.

No comments:

Post a Comment