بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Wajah Gereja Katedral Jakarta Terkini Dibanding Lebih Seabad Silam Tak Berubah
Go Green

Clock Link

Monday, January 20, 2014

Wajah Gereja Katedral Jakarta Terkini Dibanding Lebih Seabad Silam Tak Berubah

Wajah Gereja Katedral Jakarta Terkini Dibanding Lebih Seabad Silam Tak Berubah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wajah terkini Gereja Katedral di kawasan Jakarta Pusat dibanding lebih dari seabad silam ternyata sama sekali tidak berubah.

Bentuk gedung bangunan tetaplah sama. Inilah salah satu dari bangunan langka di ibukota negeri ini yang masih terjaga keaslian wajahnya. Sedikit berubah hanya catnya yang dulu berwarna coklat susu kini memudar menjadi keabu-abuan.

Foto sebelah kiri menunjukkan wajah terkini, sementara sebelah kanan adalah foto Katedral tahun 1900-an atau pada zaman kolonial Belanda.

Tampak pada foto jadul, mobil 'VW kodok' sedang merayap di jalanan, mobil yang termasuk 'mewah' pada zamannya. Sedikit perubahan pada foto terkini, sekitar Katedral lebih hijau dan asri dengan rerimbunan pepohonan dan bunga warna-warni.

Untuk diketahui, Gereja Katedral sebenarnya punya nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga, De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming.

Gedung gereja ini diresmikan pada 1901 dan dibangun dengan arsitektur neo-gotik dari Eropa, yakni arsitektur yang sangat lazim digunakan untuk membangun gedung gereja beberapa abad yang lalu.

Gereja yang sekarang ini dirancang dan dimulai oleh Pastor Antonius Dijkmans dan peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Provicaris Carolus Wenneker. Pekerjaan ini kemudian dilanjutkan oleh Cuypers-Hulswit ketika Dijkmans tidak bisa melanjutkannya, dan kemudian diresmikan dan diberkati pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen, SJ, Vikaris Apostolik Jakarta.

Menurut catatan Wikipedia, Katedral yang kita kenal sekarang sesungguhnya bukanlah gedung gereja yang asli di tempat itu, karena Katedral yang asli diresmikan pada Februari 1810, namun pada 27 Juli 1826 gedung Gereja itu terbakar bersama 180 rumah penduduk di sekitarnya.

Lalu pada tanggal 31 Mei 1890 dalam cuaca yang cerah, Gereja itu pun sempat roboh.
Pada malam natal, 24 Desember 2000, Gereja ini menjadi salah satu lokasi yang terkena serangan ledakan bom.

No comments:

Post a Comment