بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Tanpa Kaki. Masih Bisa 'Berjalan'
Go Green

Clock Link

Thursday, December 12, 2013

Tanpa Kaki. Masih Bisa 'Berjalan'


Pada umumnya seseorang dilahirkan ke dunia dengan tubuh yang sempurna dan lengkap. Namun banyak dari mereka yang juga memiliki kekurangan pada bagian tubuh mereka. Ada yang bahkan tak memiliki kedua tangan maupun kedua kaki. Tapi Tuhan menunjukkan kebesaran-Nya dengan membuktikan kemampuan mereka yang memiliki kekurangan.

Seperti yang dilansir diberbagai sumber tentang beberapa orang yang terlahir dengan tubuh tak sempurna di bawah ini. Jika dilihat sepintas nampak bahwa mereka terlahir dengan kondisi yang kurang beruntung. Tapi hal tersebut tak menghentikan langkah mereka menuju keberhasilan.

Buktinya, beberapa dari orang yang tak memiliki kaki di bawah ini justru mampu meraih banyak prestasi. Padahal, apa yang tengah mereka tekuni tersebut merupakan hal yang hampir mustahil untuk dapat dilakukan. Namun dengan keteguhan dan kesungguhan hati, mereka mampu membuat dunia bertekuk lutut terhadap kisahnya. 

Wanita Perawat 130 Anak Yatim


Wanita ini benar-benar merupakan cahaya bagi banyak anak kecil di sekitarnya. Bagaimana tidak, walau telah kehilangan sepasang kakinya dalam kecelakaan kereta api, ia terbukti mampu melakukan sebuah hal besar. Adalah Xu Yuehua, wanita berusia 55 tahun dari China inilah yang telah berjasa merawat sebanyak 130 anak jalanan dengan kondisinya itu.

Yuehua sendiri telah mengabdikan diri untuk merawat anak-anak selama 37 tahun. Dan karena ia kerap menggunakan bangku sebagai penopang tubuhnya, banyak orang yang menjuluki Yuehua sebagai 'stool mama.' Yuehua yang juga merupakan anak yatim piatu tak pernah merasa lelah dan berat hati dengan pekerjaannya tersebut.


Qian Hongyan, Juara Renang


Semangat bocah yang satu inilah yang seharusnya mampu menginspirasi setiap manusia di dunia. Qian Hongyan adalah gadis kecil yang harus kehilangan kedua kakinya juga dalam kecelakaan tragis. Namun kecelakaan yang terjadi tatkala usianya masih 3 tahun itu bukan akhir hidup Qian.

Terbukti dari semangat gadis cilik itu dalam upayanya mengikuti olimpiade renang di London. Walau tak memiliki kaki, Qian menggunakan bola basket sebagai pengganti kakinya dalam menyeimbangkan tubuh pada kolam renang. Basket itu pulalah yang telah membantu Qian untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Namun kini Qian dapat bernapas lega akibat kaki palsu yang disumbang oleh pemerintah China


Vinod, Penari Break Dance


Saat Anda melihat beberapa penari berkumpul dan menunjukkan tarian mereka, tentu bukanlah merupakan hal spesial. Namun berbeda dengan apa yang terjadi dengan pria yang berasal dari India, Vinod Thakur ini. Yah dengan kekurangan yang ia miliki pria ini mampu membuat setiap pasang mata merasa takjub dengan aksi yang menjadi hobinya sehari-hari.

Lahir tanpa kaki, membuat Vinod belajar bagaimana cara untuk tetap beraktifitas dengan kedua tangan yang ia miliki. Dan dari sinilah, Vinod juga belajar untuk menari break dance hingga ia pun terpilih dalam ajang berbakat India's Got Talent. Berkat usahanya yang tak pernah mati, Vinod pun mampu membuktikan kepada dunia dengan meraih uang sebesar 700 juta rupiah!


Lance, Pelari Marathon Yang Tak Memiliki Kaki


Kejarlah cita-citamu setinggi langit merupakan kalimat yang harus terus kita jadikan sebagai pedoman hidup. Seperti apa yang telah diterapkan oleh pria satu ini. Adalah Lance Benson seorang pria berusia 36 tahun yang tak memiliki kaki semenjak dirinya lahir.

Namun lance tak pernah berhenti untuk menggapai apa yang ia inginkan. Lance yang menyukai marathon pun lantas memberanikan diri untuk mengikuti beberapa lomba yang ada di kotanya, New York. Lance pun tak kehabisan akal, walau tak memiliki kaki, ia menggunakan papan skate board untuk menjadi penyangganya. Dan terbukti, dari beberapa latihan rutin yang ia lakukan, Lance pun mendapatkan banyak medali sekaligus penghargaan.


Shenzhen, Tak Memiliki, Lelaki Ini Menaklukkan Tembok Besar China


Anda harus yakin dan sadar bahwa tak ada yang tak mungkin dilakukan di dunia ini asalkan ada kemauan. Seorang pria yang kehilangan kakinya dalam kecelakaan ini dapat membuktikan kalimat tersebut. Pada tahun 2006, Shenzhen berhasil menaklukkan tembok besar China dengan kondisi tubuhnya yang kurang beruntung itu.

Hanya dengan bermodalkan kedua tangan, pria yang memiliki berat badan 39 kilogram ini pun dengan sabar melakukan aksi menginspirasinya tersebut. Walau harus mengalami banyak kesedihan dalam hidup termasuk ketika sang istri meninggalkan, ia tak menyerah. Kini pria itu pun menjajal dunia kaligrafi yang ia pilih sebagai sumber mata pencahariannya.


Oscar Pistorius, Atlet Terkenal


Pistorius lahir pada 22 November 1986 tanpa memiliki fibula, tulang kering di bagian belakang di kedua kakinya. Orang tuanya bahkan diberi tahu bahwa Pistorius tak akan bisa berjalan.

Orang tuanya berkonsultasi ke dokter-dokter di seluruh dunia sebelum memutuskan untuk mengamputasi kaki Pistorius. Akhirnya pada usia 11 bulan, dua kaki Pistorius diamputasi hingga lutut. Dokter ortopedi yang mengoperasinya adalah Dr Gerry Versveld.

Meski kaki diamputasi, namun Pistorius tak putus asa. Orang tuanya memberikan kaki buatan. Pistorius memasang kaki buatan seperti halnya memasang sepatu. Sejak mengenal kaki palsu, justru Pistorius sangat aktif.

"Dia belajar berjalan dengan kaki palsunya. Dia memakainya untuk roller skate, bersepeda, memanjat pohon dan berlari ke mana-mana seperti angin," kata sang tante, Diana Binge.

Bahkan Pistorius kecil nekat nyemplung ke kolam renang dan nyaris tenggelam sebelum diangkat ibunya. Pistorius bahkan tampak seperti tak tahu artinya bahaya.

Dia dengan cepat menjadi terbiasa dengan kaki palsu dan menjadi sangat aktif dalam olahraga, terutama polo air dan rugby di SMA. Ini tak mengherankan karena keluarga Pistorius ternyata gila berolahraga.


Christina Stephens, Diamputasi, Wanita Ini Buat Kaki Sendiri Dari Lego


Christina Stephens membuat dunia terperangah dengan semangat dan kreativitasnya dalam bertahan dalam kekurangan yang ia miliki. Divonis tak memiliki kaki karena harus diamputasi, wanita ini membuat kakinya sendiri dari mainan lego.

Christina adalah seorang wanita yang menjadi terapis, peneliti klinis dan juga edukator. Pengalamannya kehilangan sebelah kaki karena kecelakaan, tak menyurutkan semangat hidupnya. Ia justru berusaha berbagi masa-masa sulitnya itu dengan ide kreatif. Salah satunya adalah memanfaatkan mainan lego sebagai kaki palsu.

Ia membuat akun Youtube bernama AmputeeOT dan mengunggah video kreatifnya membuat kaki dari kepingan Lego. Video ini sangat menginspirasi dan membuat banyak orang tergugah. Sekitar 6.000 orang menyukai apa yang ia lakukan. Meski nampak aneh, namun hal ini menularkan semangat pada mereka yang senasib dengan Christina.

Selain itu, video tersebut juga menggugah mereka yang dalam kondisi sempurna. Saat tubuh tidak sakit, banyak hal yang kita keluhkan. Padahal ada orang di luar sana yang punya banyak keterbatasan namun tetap bisa menjalani hidupnya dengan semangat.


Adrianne Haslet, Kaki Sang Penari Jadi Simbol Keberanian


Kejadian bom di Boston beberapa waktu lalu memang berdampak pada banyak orang. Akibat pemboman itu banyak orang yang kebahagiaannya terenggut, mereka tak lagi dapat menjaankan aktifitas dengan normal.

Salah satunya yang merasakan hal tersebut adalah Adrianne Haslet. Ia adalah salah satu korban bom yang kemudian harus merelakan 5 inchi kaki kirinya diamputasi karena luka yang terlalu parah.

Ini mungkin menjadi mimpi paling buruk untuk Adrianne karena ia adalah seorang penari profesional. Tentu, ia membutuhkan kedua kakinya untuk menari dengan lincah dan cantik.

Setelah mengetahui bahwa salah satu kakinya akan diamputasi, semangat dan passion Andrianne tidak luntur. Dikatakan oleh Daily Mail, ia akan melakukan segalanya untuk bisa kembali menari.

Luar biasa, meskipun ia sempat terpuruk, ia dapat dengan cepat mendapatkan semangat dalam mencapai janjinya tersebut. Ia menjalani banyak perawatan di rumah sakit dan terapi untuk mengembalikan kekuatan kakinya kembali.


Rio Woolf, Bocah 4 Tahun Ini Tak Pernah Berhenti Bermimpi


Seperti kebanyakan anak-anak kecil lainnya, Rio Woolf, bocah laki-laki berusia 4 tahun yang menderita cacat pada kakinya, bermimpi untuk dapat mengikuti jejak atlet olahraga yang menjadi idolanya. Berkat bantuan dari beberapa donatur, Rio kini dapat mencapai apa yang menjadi ambisinya, yaitu dapat melakukan lompatan jauh seperti idolanya, Jonnie Peacock.

Rio mendapat hadiah kaki palsu yang berteknologi serat karbon yang hi-tech. "Aku benar-benar mencintai kaki baruku ini. Sekarang aku bisa berjalan dan melakukan banyak hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya," kata Rio semangat.

Rio yang merupakan anak dari pasangan Juliette dan Trevor, lahir tanpa lutut, tulang kering atau sendi pergelangan kaki, dan kaki kanannya diamputasi waktu ia berusia 14 bulan.


Achmad Budi Santoso, Pemuda Berkaki Satu yang Menjadi Relawan


Saat kecil, Budi pernah mengalami kecelakaan sehingga kakinya patah dan harus di amputasi. Namun kondisi ini tidak menjadikan pemuda bernama lengkap Achmad Budi Santoso ini berputus asa. Karakter Budi yang senantiasa semangat dan ceria serta mudah bergaul menjadikannya selalu tampak bersinar. Bahkan ketika untuk kedua kalinya hp dan laptopnya hilang dicuri orang, tidak tampak kesedihan diwajahnya. Dia tetap semangat dan cerah ceria mengikuti agenda-agenda relawan.

“saya gabung jadi relawan karena saya ingin bisa lebih maksimal lagi dalam membantu sesama, membantu masyarakat yang membutuhkan.” Ujar Budi Santoso, mahasiswa Sosiologi 2009. Pemuda kelahiran Sidoarjo 4 Juli 1990 ini, bergabung dalam Relawan Rumah Zakat Surabaya sejak tahun 2011.

Natalie, Kaki Hancur dan Menjadi Perenang Handal


Kecelakaan lalu lintas selalu meninggalkan luka mendalam bagi sang korban. Tragedi menyedihkan itu dialami perenang asal Afrika Selatan (Afsel), Natalie du Toit. Pada Februari 2001, Natalie mendapat musibah. Saat itu, Natalie yang berusia 17 tahun sedang mengendarai scooter, namun tiba-tiba dia ditabrak dari samping oleh pengemudi mobil yang ceroboh.

Akibatnya, kaki kirinya hancur dan harus diamputasi mulai dari lutut ke bawah. Insiden yang sungguh tidak diduga. Dia sama sekali tidak mengira setelah pulang latihan berenang, sebuah mobil menabraknya.

Musibah itu tidak membuat Natalie menjadi minder ataupun menjadi cengeng. Buktinya, tiga bulan kemudian, Natalie mengikuti turnamen Commonwealth Games 2002. Dalam lomba itu, dia berenang tanpa bantuan kaki palsu. Atlet putri kelahiran Afsel, 29 Januari 1984 itu menjalani masa pemulihan kurang lebih selama dua tahun.


Dewi Sudarmi, Tetap Punya Semangat Belajar Meski Tidak Punya Dua Kaki


Masih ingat dengan Dewi Sudarmi, bocah yang tidak mempunyai dua kaki juga lutut asal Pamekasan, Madura? Meski tidak mempunyai kaki, namun bocah berusia 8 tahun ini tetap mempunyai semangat belajar. Dewi saat ini duduk di bangku kelas 2 di SDN Kertagenah Laok 3, Kecamatan Kaduri.

Sebenarnya, Dewi mempunyai kaki palsu yang dibuat di Mojokerto 2 tahun lalu, atas bantuan pembaca detikcom. Namun Dewi tidak mau memakai kaki palsu itu karena terasa tidak nyaman, apalagi saat kaki palsu itu pakai untuk berjalan.

"Kaki palsunya memang tidak dipasangkan dan digunakan. Karena, saat dipasang dan digunakan, Dewi selalu mengeluh kesakitan pada kedua kakinya saat digunakan untuk berjalan," kata Bukarsah. kakek Dewi saat ditemui detikcom di rumahnya, Selasa (4/6/2013).

Apalagi saat ini, menurut pria 70 tahun ini, kaki palsu yang dibuatkan di Mojokerto tahun 2011 lalu itu sudah tidak muat menopang betis Dewi. Karena, tiap tahun tubuh anak ketiga dari lima bersaudara itu terus berkembang.

"Kaki palsunya itu sudah tidak muat (masuk) dipakai Dewi. Makanya kalau digunakan terasa sakit saat untuk berjalan. Tapi saya salut dengan semangat belajarnya." terang dia.


John Comer, Skate Boarder

No comments:

Post a Comment