بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Kampanye Negatif Bagi Kopi Luwak RI
Go Green

Clock Link

Monday, September 16, 2013

Kampanye Negatif Bagi Kopi Luwak RI


PLASADANA.COM - Kopi luwak yang diharapkan menjadi produk kopi unggulan Indonesia kini diterpa isu negatif. Sebuah reportase yang dilakukan BBC menyebutkan produksi kopi ini mencerminkan perilaku keji terhadap hewan.

Penyelidikan yang dilakukan wartawan BBC, Guy Lynn dan Chris Rogers, memperlihatkan bahwa musang-musang yang makan biji kopi tersebut dikurung dalam kandang. Dengan demikian, liputan ini meyakinkan para ahli bahwa kopi luwak yang dijual di Eropa khususnya London diproduksi dari musang peliharaan di kandang. Padahal sebelumnya kopi luwak dipromosikan sebagai kopi yang berasal dari musang liar.

Reportase ini juga menyebutkan kondisi musang yang dipelihara dalam kandang sangat menyedihkan. Kandangnya amat tandus, kotor, dan tidak ada tempat untuk memanjat. Padahal hewan liar ini membutuhkan tempat yang leluasa untuk menyalurkan perilaku agresif yang mereka butuhkan.

Guy Lynn dan Chris Rogers -yang menyamar sebagai pembeli- berkunjung ke beberapa peternak di Takengon, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, maupun Sidikalang di Sumatra Utara, dan pengekspor kopi luwak di Medan. Mereka melaporkan musang-musang berada dalam kondisi kandang yang buruk dan bahkan ada musang yang dalam keadaan terluka.

Dr Neil D'Cruze, dari Masyarakat Perlindungan Hewan Dunia, yang menyaksikan video laporan menyatakan bahwa musang-musang itu berada dalam konsidi tertekan dan menyedihkan. "Hewan liar ini memiliki perilaku yang mereka butuhkan dan harus diungkapkan," tuturnya.

Salah satu peternakan kandang yang dikunjungi BBC di Takengon mengaku memasok kopi luwak ke Sari Makmur, sebuah perusahaan ekspor yang meyebutkan kopi luwak mereka bersumber dari hewan liar. Wakil Direktur Sari Makmur, Andy Spranoto, mengaku kepada BBC bahwa mereka tidak bisa mengendalikan semua sumber dari kopi luwak yang mereka terima. Mereka memang bertanya kepada para peternak apakah kopi luwak alami atau bukan namun tidak diperiksa lebih lanjut.

"Terus terang saja, kami tidak terlalu bersemangat menjualnya sebagai Luwak Liar karena kami tidak bisa memastikannya," tutur Spranoto.

Sari Makmur memiliki operasi produksi kopi luwak sendiri, Wahana -yang tidak dikunjungi BBC- dan dijual dengan merek Wahana Luwak, yang antara lain bisa ditemukan di pusat pertokoan mewah Harrods di London.

Saat ini popularitas kopi luwak meningkat di seluruh dunia setelah masuk program TV terkenal di Amerika Serikat, Oprah Winfrey, dan dalam film The Bucket List. Di London, misalnya, harga secangkir kopi luwak bisa mencapai £60 atau sekitar Rp900.000 lebih untuk satu cangkir.

Apakah isu ini bakal menghancurkan pasar kopi luwak?

No comments:

Post a Comment