بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Dicap Teroris Internasional, Said Tak Sembunyi
Go Green

Clock Link

Saturday, September 21, 2013

Dicap Teroris Internasional, Said Tak Sembunyi


TEMPO.CO, Pekalongan - Said Ahmad Sungkar, satu dari dua warga Indonesia yang disebut masuk daftar teroris internasional, menegaskan bahwa dirinya tidak akan lari sembunyi. "Rumah saya di sini," kata pria 52 tahun itu saat Tempo bertandang ke rumahnya di Kelurahan Klego, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jumat, 20 September 2013.

Kamis, 19 September 2013, Kementerian Keuangan Amerika Serikat menerbitkan daftar hitam berisi dua nama yang disebut tergabung dalam jaringan teroris, yaitu Said Ahmad Sungkar dan Afif Abdul Majid. Keduanya disebut tergabung dalam Jemaah Islamiyah (JI) dan Jemaah Anshorut Tauhid (JAT). Dalam siaran pers itu dinyatakan aset mereka di wilayah hukum Amerika telah dibekukan.

"Bermimpi jadi JI atau JAT pun tidak pernah," ujar Said menanggapi tudingan yang menyatakan dirinya berperan dalam pengumpulan dana untuk operasi kedua jaringan itu. Kendati demikian, Said mengaku memiliki hubungan dekat dengan pendiri JAT, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir. "Beliau guru saya. Sebelum beliau dipenjara, saya juga sering ceramah bareng."

Said mengatakan, dia juga berteman dengan Afif Abdul Majid. "Bedanya, dia bisa bahasa Inggris. Sedangkan saya tidak," ia mengungkapkan. Dengan menuding dirinya sebagai anggota teroris, Said menilai Amerika Serikat telah melancangi atau seolah membodohi Detasemen Khusus Antiteror 88. Sebab, selama ini dirinya belum pernah sekali pun ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat jaringan teroris.

Kendati demikian, Said menambahkan, jauh hari sebelum dirinya dinyatakan sebagai anggota teroris kelas kakap, dia pernah diberi tahu oleh anggota kepolisian bahwa teleponnya telah disadap. "Silakan saja disadap. Apa ruginya bagi saya," dia menambahkan. Said juga mengaku tidak merasa telah dicemarkan namanya meski tudingan sebagai teroris itu tidak disertai bukti yang jelas.

"Kalau hanya disebut sebagai teroris, saya biarkan saja. Tapi, kalau sampai mengusik kemari, akan saya perangi," katanya.

Ia juga membantah memiliki aset di Amerika Serikat. "Kalau memang punya aset di sana, tidak usah dibekukan. Langsung saja saya hibahkan semuanya." Dirinya mengaku terpaksa buka rekening di bank lokal untuk keperluan usaha.

Salah satu temannya, Dirham, menambahkan, Said selama ini menggeluti usaha peternakan lebah madu dan obat-obatan herbal. "Dia juga jadi pendakwah keliling. Ke mana-mana dia naik sepeda," kata Dirham kepada Tempo sembari menunjukkan sepeda butut di halaman rumah Said. Karena sudah aus, Said terpaksa mengikat keranjang di setang sepedanya dengan tali plastik.

No comments:

Post a Comment