بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 1 ONS bukan 100 Gram
Go Green

Clock Link

Sunday, September 29, 2013

1 ONS bukan 100 Gram



Apakah 1 ons =100 gram? 

Seseorang yang bekerja pada sebuah perusahaan asing di PHK akhir tahun lalu. Penyebabnya adalah kesalahan menerapkan dosis pengolahan limbah, yang telah berlangsung bertahun-tahun. Kesalahan ini terkuak ketika seorang pakar limbah dari suatu negara Eropa mengawasi secara langsung proses pengolahan limbah yang selama itu dianggap selalu gagal.

Pasalnya adalah takaran timbang yang dipakai dalam buku petunjuknya menggunakan satuan pound dan ounce. Kesalahan fatal muncul karena yang bersangkutan mengartikan 1 pound = 0,5 kg. dan 1 ounce (ons) = 100 gram, sesuai pelajaran yang ia terima dari sekolah. Sebelum PHK dijatuhkan orang itu diberi tenggang waktu 7 hari untuk membela diri dengan cara menunjukkan acuan ilmiah yang menyatakan 1 ounce (ons) = 100 g. Usaha maksimum yang dilakukan hanya bisa menunjukkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengartikan ons (bukan ditulis ounce) adalah satuan berat senilai 1/10 kilogram. Acuan lain termasuk tabel-tabel konversi yang berlaku sah atau dikenal secara internasional tidak bisa ditemukan.


SALAH KAPRAH YANG TURUN-TEMURUN.

Ternyata, pihak Dir. Metrologi-pun telah lama melarang pemakaian satuan ons untuk ekivalen 100 gram. Mereka justru mengharuskan pemakaian satuan yang termasuk dalam Sistem Internasional (metrik) yang diberlakukan resmi di Indonesia. Untuk ukuran berat, satuannya adalah gram dan kelipatannya. Satuan Ons bukanlah bagian dari sistem metrik ini dan untuk menghilangkan kebiasaan memakai satuan ons ini, Direktorat Metrologi sejak lama telah memusnahkan semua anak timbangan (bandul atau timbal) yang bertulisan “ons” dan “pound”.

Lepas dari adanya kebiasaan kita mengatakan 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram,ternyata tidak pernah ada acuan sistem takar-timbang legal atau pengakuan internasional atas satuan ons yang nilainya setara dengan 100 gram. Dan dalam sistem timbangan legal yang diakui dunia internasional, tidak pernah dikenal adanya satuan ONS khusus Indonesia. Jadi, hal ini adalah suatu kesalahan yang diwariskan turun-temurun. Sampai kapan mau dipertahankan ?


BAGAIMANA KESALAHAN DIAJARKAN SECARA RESMI ?

Sungguh memprihatinkan. Semua sekolah mengajarkan bahwa 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram, dan anak-anak kita pun menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari. “Racun” ini sudah tertanam didalam otak anak kita sejak usia dini.


Era Globalisasi tidak mungkin kita hindari, dan karena itu anak-anak kita harus dipersiapkan dengan benar. Benar dalam arti landasannya, prosesnya, materinya maupun arah pendidikannya. Mengejar ketertinggalan dalam hal kualitas SDM negara tetangga saja sudah merupakan upaya yang sangat berat. Janganlah malah diperberat dengan pelajaran sampah yang justru bakal menyesatkan. Didiklah anak-anak kita untuk mengenal dan mengikutiaturan dan standar yang berlaku SAH dan DIAKUI secara internasional, bukan hanya yang rekayasa lokal saja. Jangan ada lagi korban akibat pendidikan yang salah. Kita lihat yang nyata saja, berapa banyak TKI diluar negeri yang berarti harus mengikuti acuan yang berlaku secara internasional. Anak-anak kita memiliki HAK untuk mendapatkan pendidikan yang benar sebagai upaya mempersiapkan diri menyongsong masa depannya yang akan penuh dengan tantangan berat.


ACUAN MANA YANG BENAR ?


Banyak sekali literatur, khususnya yang dipakai dalam dunia tehnik, dan juga ensiklopedi ternama seperti Britannica, Oxford, dll. (maaf, ini bukan promosi) menyajikan tabel-tabel konversi yang tidak perlu diragukan lagi. Selain pada buku literatur, tabel-tabel konversi semacam itu dapat dijumpai dengan mudah di-dalam buku harian / diary/agenda yang biasanya diberikan oleh toko atau produsen suatu produk sebagai sarana promosi.

Salah satu konversi untuk satuan berat yang umum dipakai SAH secara internasional adalah sistem avoirdupois / avdp. (baca : averdupoiz).

1 ounce/ons/onza = 28,35 gram (bukan 100 g.)

1 pound = 453 gram (bukan 500 g.)

1 pound = 16 ounce (bukan 5 ons)


Bayangkan saja, bagaimana jadinya kalau seorang apoteker meracik resep obat yang seharusnya hanya diberi 28 gram, namun diberi 100 gram. Apakah kesalahan semacam ini bisa di kategorikan sebagai malapraktek ?


RANGKUMAN SARAN-SARAN, KRITIK DAN KOMENTAR


1. Banyak orang berpendapat bahwa ONS kita ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan OUNCE.

a. Kalau kita baca kamus-kamus Inggris-Indonesia dan sebaliknya, jelas bahwa terjemahan “ounce adalah ons” dan “pound adalah pon” begitu pula sebaliknya dari Indonesia-Inggris. Bahkan ada beberapa kamus yang menterjemahkan “ounce menjadi ons, berat 100 gram.” Tetapi ada juga yang menterjemahkan “ons, 28,3 gram”.

Nara sumber : Jumlah : 2 orang

Profesi : Guru dan Dosen Bahasa Inggris.


b. Beberapa guru berpendapat bahwa kata “ons” jelas bukan asli bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia hanya mengenal 2 konsonan rangkap,yaitu “ng” dan “ny”. Tidak ada konsonan rangkap “ns”. Contoh : “Helm”. Kalau di Indonesiakan menjadi “helem”. Kalau “ons” tidak bisa dijadikan“ones” tentu karena menyangkut suatu acuan yang harus dilafalkan secara benar, sama seperti “gram” yang tidak boleh ditulis menjadi “geram”.

Nara sumber : Jumlah : 2 orang

Profesi : Guru Bahasa Indonesia.


c. Beberapa orang lanjut usia yang cukup terpelajar membenarkan bahwa “ons dan pound” itu bawaan Belanda, bukan asli Indonesia, karena sudah dipakai sebelum Indonesia merdeka dan diajarkan juga disekolah HIS maupun HCS (masih jaman penjajahan).

Beberapa diantara mereka ingat bahwa acuan konversi yang diterapkan di Indonesia tidak sama dengan yang diterapkan di Belanda.

Nara sumber : Jumlah : 7 orang. Usia : 77 s/d. 87 tahun.

Pendidikan terendah : HCS / HIS.

Pendidikan tertinggi : Sarjana

Profesi terakhir : Guru, Kontraktor, Dokter, Pendeta, PN.


2. Acuan internasional yang menyatakan 1 ons = 100 gram , 1 pound = 500 gram jelas-jelas tidak pernah ada. Bahkan Acuan nasional (kalaupun ada dulu-dulunya) tidak bisa / tidak boleh dipergunakan lagi semenjak diundangkannya UU no.2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal, yang mencabut dan membatalkan Ijkordonnantie 1.049 Staatsblad nomor 175.

Nara sumber : Jumlah : 1 orang.

Profesi : tidak dikenal.


3. Penerbit tidak seharusnya dimintai pertanggung-jawaban karena semua materi kurikulum yang harus dibukukan telah mendapat persetujuan terlebih dulu dari Dep. Pendidikan.

Nara sumber : Jumlah : 1 orang.

Profesi : Pengusaha.


4. Tidak perlu memperlebar masalah / mendramatisir dengan timbangan versi depdiknas dan sebagainya. Yang penting bagaimana kesalahan ini bisa segera diakhiri.

Nara Sumber : Jumlah : 1 orang.

Profesi : tidak dikenal.


5. Terkejut dan syok berat tapi Setuju bahwa kita harus menghentikan kebiasaan salah selama ini dan membiasakan diri menggunakan Sistem Internasional yang berlaku. Perlu pengumuman resmi dari pemerintah dan penyuluhan masyarakat melalui instansi yang berwenang. 

Nara sumber : Jumlah : lebih dari 100 orang.

Profesi : Guru, Dosen, Karyawan, Mahasiswa, Dokter.


6. Para guru tidak bisa dipersalahkan karena mereka hanya melaksanakan apa yang telah menjadi kebijakan nasional pendidikan yang dikeluarkan oleh Dep. Pendidikan.

Nara sumber : Jumlah 14 orang.

Profesi : Guru, Ibu Rmh.Tangga, Karyawan.


7. Di dalam Dep. Pendidikan ada bagian yang khusus melakukan Penelitian,  Pengkajian dan Pengembangan. Kalau ini benar-benar suatu kesalahan.

Nara sumber : Jumlah : 1 orang

Profesi : Dosen.


8. Bukankah semua pegawai Dir. Metrologi memiliki anak yang juga sekolah di Indonesia ? Mengapa diam saja ?

Nara sumber : Jumlah : 1 orang.

Profesi : Kep. Sekolah


9. Sejauh pengetahuan saya, hanya Indonesia yang menerapkan konversi 1 ons = 100 gram. Mungkin karena itulah banyak yang menganggap ons itu khusus Indonesia. Kita memang dianjurkan untuk mencintai produk-produk Indonesia, tetapi yang satu ini jangan. Mari dihentikan bersama-sama.

Nara sumber : Jumlah : 1 orang.

Profesi : GM Hotel


10. Bisa-bisa ini produk akal-akalan penjajah (VOC) dulu untuk menipu raja-raja kita. Beli rempah-rempah di Indonesia 1 ons dapat 100 gram, tetapi dijual di Eropa 1 ons hanya 28 gram. Mengapa bisa keterusan sampai sekarang ? Harus dihentikan.

Nara sumber : jumlah : 1 orang.

Profesi : Instalatir.


11. Pantas saja, anak saya selalu frustrasi kalau menghitung berat badan petinju yang ditayangkan di TV. Selalu tidak cocok dengan hitungannya. Harus segera dihentikan.

Nara sumber : Jumlah : 1 pasutri

Profesi : Anggota Polri & guru SD.


12. Dep. Pendidikan harus mengeluarkan pernyataan resmi, baik kepada sekolah maupun masyarakat, agar diketahui secara luas.  “Bahwa pelajaran 1 ons = 100 g. adalah pengetahuan tentang timbangan yang sifatnya NORMATIF, yang merupakan kebiasaan beberapa daerah di Indonesia. Karena itu, tidak boleh dijadikan acuan ilmiah, tidak boleh dipakai dalam transaksi legal, tidak boleh dipakai untuk acuan konversi formal / legal, misalnya dalam pekerjaan, pembuatan surat-surat resmi dll.”

Nara sumber : Jumlah : 2 orang.

Profesi : Manager Personalia, Manager, Engineering.


http://www.sdnmenteng01.com/archives/1504#.T1rvs9FAcSc.facebook

No comments:

Post a Comment