MERDEKA.COM. Belum ada penindakan tegas polisi terhadap anggota BIN, Muhammad Arsyad (48) yang menodongkan pistol semena-semena terhadap warga sipil. Polisi pun didorong Kompolnas untuk tidak gentar menghadapi siapapun yang melanggar hukum.
"Semua sifatnya sama kedudukan di depan hukum apakah dia BIN harus dihukum. Jadi jangan takut takut penegak hukum bersifat fair harus diproses," kata Komisioner Kompolnas, Hamidah saat dihubungi merdeka.com, Rabu (21/8).
Kompolnas pun berharap Mabes Polri ikut campur agar kasus ini bisa ditanggapi lebih profesional. Termasuk BIN juga sebagai lembaga yang menaungi Muhammad Arsyad.
"Ya harusnya menyangkut pejabat negara dilaporkan ke Mabes Polri. Bisa mengajukan laporan juga ke BIN, BIN bisa memprosesnya karena perbuatan tercelanya," tegasnya.
Sebelumnya, M Arsyad menodongkan pistol kepada Scriven Mantri (26). Saat itu keduanya sama-sama memacu kendaraannya masing-masing di tol, Senin (19/8) sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian Scriven menegur cara mengemudi pelaku yang dinilai membahayakan.
Kesal ditegur, pelaku pun membuka jendela mobilnya sambil menodongkan pistol ke arah Scriven sambil berkata "Saya Tembak."
Scriven pun lantas membuntuti pelaku hingga keluar tol dan meminta bantuan kepada petugas kepolisian setempat.
Akhirnya di Tol Gandasuka Cibitung, petugas pun berhasil mengamankan pelaku dan digelandang ke Mapolsek Metro Cikarang Barat.
Dari pelaku didapati barang bukti senpi jenis pistol, kartu senpi BIN dan kartu anggota BIN. Saat ini masih dalam pemeriksaan.
No comments:
Post a Comment