Darwis bin M Johan (37), warga Desa Baroh Kuta Batee, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, kembali menuai prestasi di bidang rekayasa botanik. Kali ini ia menyulap pohon jeruk asam menjadi jeruk rasa madu. Sebelumnya, ia sukses merekayasa sebatang semangka yang berat buahnya mencapai 104 kilogram.
Jeruk madu hasil olahan Darwis itu ia budidayakan di pekarangan rumahnya. Selain rasanya berubah dari asam menjadi “semanis madu”, bobotnya juga lebih berat. “Per bijinya berkisar antara 3-4 ons, sedangkan jeruk biasa kurang dari 2 ons per buah,” ujar Darwis di rumahnya, Minggu (30/12) kemarin.
Ukuran pohon asam hasil kreasi Darwis ini pun lebih tinggi dari jeruk biasa. Tingginya di atas tiga meter. Menurut Darwis, sekitar setahun lalu dia terobsesi mengubah jeruk asam menjadi jeruk rasa madu, sehingga lebih bernilai ekonomis. Setelah obsesi itu ia realisasikan, ternyata berhasil. “Malah sudah tiga kali panen,” ujarnya.
Di antara buah yang sudah dipanen itu, kata Darwis, ada yang beratnya mencapai 5 ons. Artinya, dalam sekilo cukup dua buah saja. Bandingkan dengan jeruk rasa madu biasa yang per kilonya terdiri atas 5-8 buah.
Sebelum merekayasa buah jeruk, Darwis juga berhasil membudidayakan tanaman semangka dengan berat per buahnya hingga 104 kg. Berat terendahnya 15 kg/buah.
Ia juga merekayasa tanaman cabai, sehingga tingginya mencapai 2,5 meter. Buahnya juga lebih besar dan lebat. Padi varietas unggul pun ia cipta. Seratus hari tanam sudah bisa panen.
Buah jengkol yang biasa berbau kurang sedap, disulap Darwis menjadi jengkol yang aromanya akrab di hidung.“Saya akan terus bereksperimen melakukan rekayasa aneka tumbuhan, untuk memberdayakan petani daerah,” kata Darwis.
Ia mengaku sudah bertemu dengan Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib, setelah namanya tersiar sebagai penghasil buah semangka raksasa. “Pak Bupati meminta saya terus melakukan eksprimen dan aktif membina para petani di daerah ini,” kata Darwis. (tribunnews/31/12/12)
No comments:
Post a Comment