بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Pemprov DKI Masih Merumuskan Rayonisasi Sekolah Unggulan
Go Green

Clock Link

Friday, November 16, 2012

Pemprov DKI Masih Merumuskan Rayonisasi Sekolah Unggulan




Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini masih merumuskan rayonisasi pendaftaran siswa miskin berprestasi masuk ke sekolah unggulan di setiap jenjang pendidikan. 

Sebanyak 40 persen dari jumlah penerimaan sekolah unggulan di Jakarta nantinya akan diprioritaskan bagi siswa lulusan sekolah nonunggulan. 

"Standar masuknya tetap menggunakan Nilai Ujian Nasional. Tapi, ada pembagian antara pendaftar yang berasal dari keluarga miskin dan sekolah standar dengan pendaftar dari orang kaya yang berasal dari lulusan sekolah unggulan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama, Kamis (15/11). 

Ia menjelaskan, secara detail proses rayonisasi siswa miskin berprestasi dengan hasil Nilai Ujian Nasional (NUN) sesuai standar minimal sekolah unggulan, harus diadu dengan siswa lainnya yang memiliki standar serupa. 

"Misalnya, batas minimal Nilai Ujian Nasional masuk sekolah unggulan yakni rata rata 7 dengan jumlah murid yang diterima sebanyak 100 orang. Sebanyak 40 persen dari total murid yang diterima pihak sekolah unggulan berasal dari keluarga miskin dan lulusan sekolah non nggulan yang berada di sekitar lokasi sekolah unggulan," katanya. 

Para siswa, kata Ahok, dari keluarga tidak mampu itu cukup memenuhi NUN sesuai batas minimal yang disyaratkan Sekolah Unggulan. 

"Sisanya 60 persen dialokasikan secara bebas kepada seluruh warga," tuturnya. 

Basuki menilai adanya penerapan kuota bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin dan sekolah biasa, namun memiliki intelektual memadai sangat penting dalam rangka pemerataan tingkat pendidikan. 

"Tidak mungkin mengadu siswa miskin meski pintar dengan siswa yang berasal dari keluarga kaya dalam satu seleksi NUN. Siswa dari keluarga kaya bisa ambil les, gizinya bagus, tidak punya tanggungan sehingga mereka berhasil meraih NUN dengan nilai di atas rata rata," ujarnya. 

Basuki mengungkapkan, Dinas Pendidikan DKI saat ini masih merumuskan metode yang tepat untuk menerapkan kebijakan tersebut. 

"Mekanisme kebijakan masih dikaji. Gubernur dan saya juga masih menunggu pemaparan anggaran dari Dinas tersebut secara keseluruhan," ujarnya.(ar)

No comments:

Post a Comment