بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: KAI segera lakukan AC-nisasi bagi kereta ekonomi
Go Green

Clock Link

Saturday, May 5, 2012

KAI segera lakukan AC-nisasi bagi kereta ekonomi

sumber: http://www.bisnis-jateng.com/index.php/2012/04/kereta-api-kai-segera-lakukan-ac-nisasi-bagi-kereta-ekonomi/
 
http://www.inka.co.id/?page_id=38

SOLO: PT Kereta Api Indonesia mulai mendorong masyarakat penumpang untuk menggunakan kereta api ekonomi AC dari pada ekonomi non AC, dengan segera melakukan AC-nisasi pada sejumlah kereta ekonomi.

Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan pangsa pasar pengguna kereta ekonomi non AC cukup bagus, terlihat dari loadfactor atau tingkat keterisian yang mencapai 80%, namun saat ini masyarakat sudah terlihat bergeser untuk menggunakan kereta api ekonomi AC.

“Saat ini loadfactor untuk kereta api ekonomi ac sudah mencapai 75%, namun kami akan berusaha menaikkannya lagi dengan mendorong masyarakat untuk menggunakan kereta ekonomi AC, meskipun konsekuenasi harga tiket yang berubah lebih tinggi,” ujarnya hari ini.

Menurutnya, PT KAI ke depan berencana akan mengadakan rangkaian kereta api campuran, yakni sejumlah gerbong ekonomi AC dan non AC dalam satu rangkaian.

“Misalnya kereta api (KA) Senja Bengawan PSO (tarif disubsidi pemerintah) hanya ada enam gerbong, nantinya tambah dua gerbong ekonomi ac, dengan harga tiket yang berbeda pula, yakni untuk ekonomi non ac seharga Rp37.000 per orang, sedangkan ekonomi AC Rp150.000 per orang,” tuturnya.

Hal itu, lanjutnya, dilakukan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seiring semakin bergesernya masyarakat beralih menggunakan kereta ekonomi AC atau pun kelas bisnis, karena harganya yang tidak terlalu jauh antara ekonomi AC dan non AC, serta faktor kenyamanan.

Dia mengatakan sejumlah kereta api ekonomi non AC yang melintasi jalur Daop VI saat ini, yang akan di AC-nisasi itu di antaranya KA Progo (Stasiun Lempuyangan Yogyakarta – Stasiun Pasar Senen Jakarta), Senja Bengawan (Stasiun Solo Balapan Surakarta – Stasiun Pasar Senen Jakarta), Sri Tanjung (Stasiun Lempuyangan Yogyakarta – Banyuwangi).

Menurutnya, meskipun loadfactor-nya bagus, namun kenyataannya memang belum bisa memberikan kontribusi maksimal bagi PT KA, karena dana Publik Servis Obligation (PSO) yang diberikan pemerintah sebagai subsidi tarif dinilai juga masih rendah, sehingga PT KA sebagai BUMN yang dituntut untung dalam kinerjanya masih kurang maksimal.

“Dengan demikian semua kereta ekonomi non AC akan kami AC-kan sehingga bisa menentukan tarif batas bawah maupun atas sendiri, karena kereta ekonomi AC tersebut memang tanpa PSO,” ujarnya.

Dia mengatakan kereta api ekonomi AC yang melintas di Daop IV saat ini di antaranya KA Gajah Wong, (jurusan Stasiun Pasar Senen Jakarta- Stasiun Lempuyangan Yogyakarta), dan KA Bogowonto (jurusan Stasiun Pasar Senen Jakarta- Stasiun Kutoarjo).

“Saat ini masyarakat sudah waktunya menikmati transportasi yang lebih nyaman, ketika tiga tahun lalu ac menjadi barang mewah, kini saatnya masyarakat ekonomi menikmati transportasi yang lebih bersih dan lebih nyaman,” tutunya.

Menurutnya, rencana AC-nisasi kereta api ekonomi tersebut selain untuk meningkatkan pelayanan juga untuk edukasi kepada masyarakat supaya berperilaku bersih.

“Sebab dimasa lalu perilaku masyarakat yang naik KA ekonomi non AC biasanya semaunya sendiri, tidak tertib, seperti membawa barang berlebihan, hewan peliharaan dan sebagainya, yang tidak menghiraukan kebersihan maupun penumpang lainnya,” ujarnya.

KAI berharap, lanjutnya, AC-nisasi kereta api ekonomi ini menjadi momentum perubahan perilaku masyarakat menjadi lebih baik lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kemenhub meminta Direksi KAI untuk segera membuat laporan hasil kajian rencana penghapusan kereta api kelas ekonomi non ac, sehingga tidak lagi membutuhkan dana subsidi PSO dari pemerintah.

Kereta ekonomi non AC itu akan dihapus karena PSO dari pemerintah dinilai tidak mencukupi untuk operasional PT KA sehingga pelayanannya tidak bisa maksimal. (K39/rsj)

Selain itu jangan lupa dilakukan perampingan pegawai di KAI hasil "budaya kerajaan" (terutama di bagian ticketing) sehingga penghematan bisa dilakukan, uangnya untuk menambah armada AC ekonomi (jarak jauh)

Masyarakat juga jangan bertingkah seperti abg labil, menimpuki kereta, mengotori dan gak mau merawatnya...

Kalau bisa kursinya dibuat seperti kelas bisnis, biar rada empuk

Dan bogie nya memang sebaiknya menggunakan yang lebih bagus dari Type NT – 60

btw, kereta itu memang sudah diproduksi di INKA Madiun

bakal makin sibuk nih INKA....





Specification :
Track Gauge 1,067 mm
Axel Load 14 Ton
Maximum Tare Weight 33 Ton
Length of Carbody 20,000 mm
Length Over Coupler 20,920 mm
Width of Carbody 2,990 mm
Roof Height from Top of Rail 3,700 mm
Distance Between Boogie Center 14,000 mm
Wheel Base 2,200 mm
Wheel Diameter 774 mm
Maximum Operating Speed 100 Km/hr
Seating Capacity 106 Person
Height of Coupler 775(+10,-10) mm

Main Components :
Carbody Mild Steel
Boogie Fabricated, Type NT – 60
Brake System Air Brake
Inter Car Coupler AAR 10 A

No comments:

Post a Comment