بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 9 Film Besar Dunia dengan Berlatarkan Indonesia
Go Green

Clock Link

Monday, May 7, 2012

9 Film Besar Dunia dengan Berlatarkan Indonesia



"Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-saudara. Berjiwa besarlah, berimagination. Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia“(Soekarno) Indonesia semakin eksklusif dan semakin menarik oleh orang" manca negara, dengan kecantikan alam dan keunikan budaya nya, Indonesia menjadi magnet tersendiri, dan salah satu nya di dunia perfilm-an. Berikut merupakan 8 Film Besar Dunia yang berlatar belakang Indonesia. Siapa saja mereka?


Pertama : The The Year Of Living Dangerously


sinopsis : The Year of Living Dangerously adalah film drama romantik buatan Australia yang menceritakan kisah petualangan seorang wartawan Australia yang ditugaskan meliput situasi di Jakarta/Indonesia pada tahun 1965, sebelum hingga saat G30S. Karya layar lebar ini didasarkan pada novel Peter Koch berjudul sama dan disutradarai oleh Peter Weir, berkewarganegaraan Australia, dan dirilis pada tahun 1982.

Film ini dibintangi oleh artis-artis terkenal seperti Mel Gibson (sebagai Guy Hamilton), Sigourney Weaver (sebagai Jill Bryant), dan Linda Hunt (sebagai Billy Kwan). Melalui perannya di film inilah Mel Gibson terangkat namanya di panggung sinema dunia. Aktris Linda Hunt, yang berperan sebagai kontak Guy Hamilton, dianugerahi penghargaan untuk Aktris Pendukung Terbaik pada Perayaan Academy Award tahun 1983.

Judul film, The Year of Living Dangerously, merujuk pada judul pidato kenegaraan Presiden Soekarno tanggal 17 Agustus 1964, "Tahun Vivere Pericoloso", yang dikenal dengan singkatan TAVIP. Ungkapan bahasa Italia vivere pericoloso berarti "hidup dalam situasi berbahaya". Oleh pemerintahan Orde Baru film ini dilarang beredar di Indonesia karena dianggap menggambarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan sejarah. Di dalam film ini terdapat adegan penembakan massal yang dilakukan oleh sepasukan tentara berbaret merah. Larangan ini dicabut pada tahun 1999, setelah rezim Orde Baru berakhir.


Kedua : Krakatoa : The Last Day


Film Dokumenter BBC yang disutradarai Sam Miller ini berdasarkan catatan saksi mata pada letusan Krakatau (selat sunda) pada tahun 1883. Dokumenter ini mengisahkan salah satu bencana alam yang amat membinasakan untuk manusia. Letusan ini adalah yang terkuat dalam sejarah (setelah Tambora hanya 68 tahun sebelum itu), meletus dan membunuh 36,500 jiwa. Separuh jalan cerita (subplot), yang utama Rogier Diederik Marius Verbeek (diperankan oleh oleh Kevin McMonagle), seorang geolog Belanda yang telah mengkaji kawasan itu dua tahun sebelumnya dan meletakkan dasar bagi vulkanologi modern dengan pengkajiannya setelah letusan, menambahkan sentuhan sains dan peta yang berguna untuk CGI yang secara menyakinkan menggambarkan awan, keruntuhan gunung, aliran piroklastik dan ombak tsunami.


ketiga : Honeymoon in Bali


Bali mas gan judul nya 


Keempat: The Island Of Dr. Moreau 


Film tentang obsesi seorang ilmuwan sinting untuk menggabungkan manusia dan hewan menjadi suatu spesies baru. Lokasi penelitiannya berada di suatu pulau terpencil di kawasan Indonesia Timur. Setting dan kisah film ini sebenarnya tidak perlu “diambil hati”kalau saja yang membuatnya bukan sutradara kawakan John Frankenheimer. Untuk mempertegas posisi Indonesia-nya, bahkan kapalnya bernama “Ombak Penari” terus si awak kapalnya pas dah mau nyampe di pulau itu ada yang ngomong pake Bahasa Indonesia. Padahal nama kapal itu terbalik. Dalam versi novel yang ditulis H.G. Wells, kapal yang ada di film ini bernama Ipencacuanha. Di versi film, nama kapalnya berubah menjadi Ombak Penari yang diambil dari kata Wave Dancer. Padahal disesuaikan dengan grammar, seharusnya terjemahannya adalah Penari Ombak.


kelima: Kingkong


Dibintangi oleh Adrien Brody, Naomi Watts, dan Jack Black, Indonesia digambarkan sebagai suatu negeri antah berantah yang primitif dan terbelakang, yang jauh berada nun jauh di sana, yang dihuni oleh binatang langka berjuluk King Kong dan penduduk pribumi yang sangat barbar, di Pulau Tengkorak (Skull Island), yang dikisahkan di sebelah barat Sumatera. Kapalnya juga bernama “Soerabaja”, tertulis di buritan kapal. Sedangkan syuting mengenai pulau itu dibuat di wilayah Thailand Selatan dan di Lyall Bay, Wellington. Padahal kalo melihat peta yang tercantum di film King Kong itu, Pulau Tengkorak itu tak lain adalah Pulau Nias.


Keenam: Toute La Beaute Du Monde


Ceritanya tentang seorang wanita bernama Tina (Zoé Félix), mempunyai 2 anak laki2. Suatu hari Tina mendapat kabar bahwa suaminya meninggal dalam kecelakaan mobil. Tina sangat shock. 8 bulan setelah kejadian itu dia terus larut dalam kesedihan dan ngga bisa ngelupain suaminya. Setelah musibah itu, Tina dan anak2nya pindah tinggal bersama kakak dan adik laki2 Tina. Ngga tahan ngelihat adiknya berlarut2 dalam kesedihan, kakak laki2 Tina curhat sama temennya, Franck.

Franck mengusulkan supaya Tina pergi liburan untuk keluar dari kesedihannya dan tujuan yg dipilihin sama Franck adalah Bali. Di sana Tina berjuang keras supaya bisa keluar dari kesedihannya tapi rasanya susah banget untuk bisa ngelupain kejadiaan naas yg menimpa suaminya itu. Akhirnya Franck menyusul untuk menemani Tina dan dia melakukan apa aja supaya Tina bisa tersenyum lagi dan menerima cintanya. Endingnya sih akhirnya Tina bisa keluar dari kesedihannya itu tapi waktu dia mau balik ke Perancis dia belum bisa menerima tawaran Franck untuk jadi lebih dari sekedar sahabat. Pas musim panas tahun berikutnya (kalau ngga salah) mereka makin dekat dan akhirnya jadian juga.

Yang menarik latarnya di Bali dan terdapat lagu Anang-Krisdayanti, dan lagu Mayangsari.


Ketujuh: Paradise Road


Alkisah setelah sempat melarikan diri dengan kapal laut dari Singapura yang diduduki Jepang, para penumpang termasuk para wanita dan anak-anak tertangkap oleh tentara Jepang. Kemudian mereka dibawa ke kamp tahanan di Sumatra. Di kamp tersebut, walau para wanita berbeda usia, kebangsaan, latar belakang dan bahasa, tumbuh ikatan di antara mereka pada saat kekurangan makanan dan obat-obatan serta perlakuan kejam tentara Jepang.

Untuk mengurangi rasa penderitaan para wanita tahanan itu, ada seorang wanita yang bernama Adrienne Pargiter (Glenn Close), lulusan Royal Academy of Music, mencoba mengorganisasikan sebuah kelompok paduan suara. Bersama Margaret "Daisy" Drummond (Pauline Collins), Adrienne berusaha membangkitkan semangat para wanita melalui musik. Walaupun mereka tahu akan menghadapi kemarahan para penawan mereka.

Dengan sempat melalui berbagai kesulitan termasuk kejadian kekerasan dalam latihan pertama, paduan suara wanita itu berhasil melakukan pertunjukan di kamp tersebut sehingga para penghuni kamp pun sejenak melupakan penderitaan mereka. Bahkan para penjaga kamp yang disuruh untuk membubarkan pertunjukan, pun menolak melakukan perintah atasannya karena tergerak dengan indahnya musik yang disajikan para wanita itu.


Kedelapan: Eat, pray, Love 

Eat Pray Love Movie

Yang main Julia Robert, Dikisahkan, memasuki usia tiga puluh tahun Elizabeth Gilbert (Liz) telah mendapatkan semua yang diinginkan seorang wanita Amerika Serikat modern. Selain seorang suami dan sebuah rumah, Liz yang ambisius dan terpelajar juga punya karier yang cemerlang sebagai penulis. Bukannya bahagia, ia justru menjadi panik, sedih, dan bimbang menghadapi kehidupan. Liz merasakan pedihnya perceraian, depresi, kegagalan cinta, dan kehilangan pegangan dalam hidupnya.

Untuk memulihkan dirinya, Liz pun mengambil langkah yang cukup ekstrem. Ia meninggalkan pekerjaan dan orang-orang yang dikasihinya untuk melakukan petualangan seorang diri. Berkeliling dunia.

Bagi seorang perempuan yang berpenampilan menarik, perjalanan solo itu jelas petualangan seru. Makan, doa, dan cinta, adalah catatan kejadian di bulan-bulan pencarian jati dirinya itu. Dalam petualangannya itu, Liz menetapkan tujuan ke tiga tempat berbeda. Di setiap negara, ia meneliti aspek kehidupan dengan latar budayanya masing-masing. Italia, India dan Bali.


Kesembilan: Anaconda 2 : The Hunt for the Blood Orchid (2004)

Latar ceritanya di pedalaman Kalimantan.


Sekarang kita tunggu 3 Film Dunia Lainnya :
1. The Raid
2. Java Heat
3. I, Alex Cross

No comments:

Post a Comment