بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Aneka Macam Angkutan Umum Yang Sudah Tersingkir Dari Jakarta
Go Green

Clock Link

Tuesday, April 24, 2012

Aneka Macam Angkutan Umum Yang Sudah Tersingkir Dari Jakarta

sumber: http://id.berita.yahoo.com/foto/rupa-transportasi-jakarta-1333100388-slideshow/


Aneka macam angkutan umum yang sudah tersingkir dari Jakarta. Beberapa masih bisa ditemukan melaju melawan zaman. Sementara itu, jumlah pemakai kendaraan umum di Jakarta makin menurun. Tahun 1970, 70 persen warga Jakarta adalah pengguna angkutan umum. Tahun 2010 warga pengguna angkutan umum tinggal 17,1 persen.


Rupa Transportasi Jakarta:

1. Helicak
Siapa masih inget helicak, alias helikopter becak? Dinamai begitu karena
bentuknya dianggap mirip dengan heli dan becak. Kendaraan ini
dipopulerkan Ali Sadikin tahun 1971 dan hanya bertahan selama beberapa 
tahun. Lihat betapa sepinya Jalan Thamrin ketika itu.



2. Oplet
1979-Oplet sejatinya adalah mobil sedan merk Morris yand dimodifikasi, kadang dengan mobil Austin. Tahun 1980-an trayek oplet dihapus dan diganti dengan Mikrolet dan Metromini.


Oplet di Terminal Cililitan tempo dulu: 



3. Bemo
1989-Sebenarnya bemo sudah mulai dihapus tahun 1971, tapi hingga sekarang masih bisa ditemukan di beberapa tempat yang tak dijangkau bis kota. Bemo artinya becak motor yang hadir bersamaan dengan Ganefo tahun 1962.



4. Bis Kota pengganti Tram Jaman Belanda
1981-Penumpang di terminal Lapangan Banteng yang kini sudah diubah menjadi taman. Sejarah angkutan umum Jakarta berawal dari tram dan bis yang dikelola Belanda. Sayang, tram bermesin uap dihapuskan oleh Presiden Soekarno tahun 1960.



5. Becak
1990-Becak masih bebas mangkal di Bundaran Hotel Indonesia. Jumlah tertinggi becak sepanjang sejarah ada pada tahun 1966 yakni 160 ribu.





6. Bus Tingkat
1996-Bus tingkat masih dapat ditemui di jalan utama kota Jakarta. Pengelolanya adalah Pengangkutan Penumpang Djakarta alias PPD. PPD dibentuk dari Maskapai Lintas Kota Batavia yang dinasionalisasi tahun 1954.

No comments:

Post a Comment