TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dua perusahaan di Kota Bandung dinyatakan bangkrut akibat dolar yang terus meranjak naik.
Terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar tersebut sangat berdampak pada perusahaan-perusahaan, khususnya perusahan makanan di daerah tersebut.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Kota Bandung, Herry M Djauhari, Rabu (30/9/2015).
Menurutnya, dua perusahaan yang merupakan perusahaan produsen makanan tersebut sudah tidak sanggup lagi memproduksi.
Biaya produksi yang mahal lantaran dolar naik menjadi faktor dua perusahaan ini bangkrut.
"Dari tahun 2014 sebenarnya sudah mulai kesulitan sehingga produksinya gak banyak. Ketika 2015 dolar naik itu semakin memperparah dan akhirnya sama sekali tidak (produksi)," ujar Herry saat ditemui di kantornya, Jalan Martanegara, Kota Bandung.
Herry mengatakan, dua perusahaan yang bangkrut ini memiliki lebih dari 100 orang tenaga kerja.
"Untuk pekerja, perusahaan sudah membayar hak pekerja. Perusahaan sudah membayar pesangon kepada mereka," katanya. (*)
No comments:
Post a Comment