بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Koalisi Partai Islam Hanya Angan-angan
Go Green

Clock Link

Sunday, April 13, 2014

Koalisi Partai Islam Hanya Angan-angan

Koalisi Partai Islam Hanya Angan-angan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melihat hasil Pemilu Legislatif 2014, beberapa partai politik menengah mewacanakan koalisi Partai Islam atau poros tengah. Namun, wacana rencana koalisi ini sebenarnya, tak memiliki pijakan kuat, dan hanya angan-angan saja, jauh dari fakta.

"Banyak pertimbangan mengapa wacana pembentukan koalisi partai Islam itu lebih tepat dilihat sebagai angan-angan dan imajinasi, daripada fakta," ungkap Direktur Eksekutif, Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti di Jakarta, Minggu (13/4/2014).

Alasan tak adanya pijakan kuat membangun koalisi partai Islam, pertama, secara konstitusional tak ada yg dinamakan dengan parpol Islam. Dalam Undang-Undang Partai Politik dinyatakan tegas bahwa semua parpol berasaskan pancasila dan UUD 45.

Kedua, disebut parpol dengan aspirasi umat Islam juga menimbulkan kekacauan faktual. Hampr semua parpol yang diidentifikasi parpol Islam pada faktanya sebagai partai terbuka keanggotaannya terhadap umat non muslim.

"PAN, PKB dan PKS memperkenankan hal itu. Jadi menyebut identifikasi parpol aspirasi Islam bertentangan dengan fakta di dalam maupun di luar. Sebab, hampir semua parpol yang ada pengurus dan anggotanya diwakili umat Islam," terangnya.

Ketiga, total perolehan suara mereka juga tak lebih dari 30 persen. Artinya tersedia 70 persen suara lainnya yang tak masuk dalam koalisi ini. Tak terbayangkan jika kelak membangun koalisi dengan kekuatan 30 persen di parlemen, dan selebihnya adalah oposisi.

Keempat, secara tujuan, parpol yang disebut parpol Islam juga tak memiliki satu pandangan sama tentang diri mereka. Satu dengan yang lain muncul dari cita-cita dan angan-angan berbeda tentang bagaimana negara dikelola.

Tak mengherankan isi kampanye dan tokoh2-tokoh mereka juga berbeda. Dan uniknya, tak terlihat satupun tokoh mereka yang dapat mempersatukan partai-partai ini dan tentu saja laku di pasar pemilu. 

Pilihan yang tersedia, kata Ray, nampaknya parpol ini hanya mungkin bergabung pada dua poros utama koalisi. Pertama, koalisi yang nampaknya akan dipimpin PDI Perjuangan, atau kedua, koalisi yang nampaknya akan dipimpin oleh Gerindra.

"Partai 'Islam' harus melihat realitas politik pada dua poros itu. Sebelum terlambat, sikap mereka jadi penting agar proses pembentukan koalisi tak semata pada alasan imajinatif tapi faktual, realistis dan tetap dalam bingkai kebhinekaan," urainya.

No comments:

Post a Comment