بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Tumpukan Lava di Gunung Kelud Picu Letusan Besar
Go Green

Clock Link

Tuesday, February 4, 2014

Tumpukan Lava di Gunung Kelud Picu Letusan Besar


TEMPO.CO , Kediri - Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan jika meletus, maka letusan Gunung Kelud akan sangat dahsyat. Hal ini karena tumpukan material lava di perut bumi sudah cukup banyak sejak krisis erupsi 2007.

Pada erupsi 2007, tak semua material pijar itu dimuntahkan. Petugas hanya mencatat sekitar 30 juta meter kubik saja material yang terangkat. Hal ini diduga karena pola letusan saat itu tidak bersifat eksplosif, melainkan efusif berupa lelehan lava pijar. »Sekitar 80-90 juta meter kubik material yang masih tersisa dari letusan tahun 2007,” kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri Khoirul Huda kepada Tempo, Senin 3 Februari 2014.

Jumlah material tentu saja akan semakin besar dan banyak saat ini. Setidaknya material tersebut telah tumbuh dan berkembang selama kurun waktu tujuh tahun sejak erupsi 2007. Kala itu letusan Kelud memang tak sedahsyat letusan 1990. Hal ini karena lemahnya kekuatan gempa yang mendorong material lava ke atas hingga hanya mengeluarkan lelehan pijar.

Letusan itu juga menghasilkan fenomena kemunculan kubah lava yang oleh warga sekitar disebut sebagai anak Gunung Kelud. Kubah lava tersebut sekaligus menenggelamkan danau kawah yang semula menghiasi puncak Kelud dan menjadi obyek wisata andalan Kabupaten Kediri.

Khoirul mengatakan rata-rata setiap letusan Gunung Kelud menumpahkan sedikitnya 127 juta meter kubik material dari perut bumi. Jumlah itu terpantau dari letusan pada 1990 maupun tahun-tahun sebelumnya yang relatif sama.

Sementara itu peningkatan aktivitas Kelud ini menarik perhatian Komandan Korem 082 Mojokerto Kolonel Agus Yuniarto. Bersama jajaran Kodim setempat, Agus mendatangi pos pemantauan Gunung Kelud di Desa Sugihwaras untuk meminta informasi. »Kami siap membantu sosialisasi dan evakuasi masyarakat jika diperlukan.”

No comments:

Post a Comment