بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 800 Ton Beras Vietnam Diperiksa di Laboratorium
Go Green

Clock Link

Sunday, February 9, 2014

800 Ton Beras Vietnam Diperiksa di Laboratorium

800 Ton Beras Vietnam Diperiksa di Laboratorium

TEMPO.CO , Jakarta:Juru Bicara Direktorat Jenderal Bea Cukai, Haryo Limanseto, mengatakan 800 ton beras impor asal Vietnam yang ditahan di Pelabuhan Tanjung Priok Jumat lalu tengah diteliti.

»Sementara ini berasnya masih diteliti di Laboratorium Balai Benih Subang, Jawa Barat, untuk mengetahui jenis berasnya. Hasilnya mungkin minggu depan,” kata Haryo ketika dihubungi Tempo, Ahad, 9 Februari 2014.

Pada Jumat lalu, Direktorat Jenderal Bea Cukai menahan 800 ton beras impor asal Vietnam yang dikemas dalamkarung 25 kilogram. Beras yang diangkut dalam 32 peti kemas itu didatangkan oleh tiga perusahaan yakni CV PS sebanyak 200 ton, CV KFI 400 ton, dan PT TML 200 ton.

Dalam dokumen impor disebutkan ketiga perusahaan mendatangkan beras Thai Hom Mali dengan kode pos tarif 1006.30.40.00. Namun setelah diperiksa di jalur merah, diduga beras tersebut berjenis fragrant rice atau beras wangi. Hal ini diketahui dari karung kemasan bertuliskan Eagle Brand AAA dengan isi fragrant rice Vietnam.

Untuk menindaklanjuti temuan dari hasil pemeriksaan laboratorium, Haryo mengatakan akan menyerahkannya kepada Kementerian Perdagangan. Karena, kata dia, otoritas yang mengeluarkan rekomendasi ekspor adalah Kementerian Perdagangan. »Kita kembalikan ke Kementerian Perdagangan untuk menindak importir beras itu,” ujar Haryo.

Beras impor asal Vietnam menjadi perhatian setelah ada pengaduan dari pedagang pasar induk Cipinang. Pedagang menduga ada importir yang mencampur beras Vietnam dengan kemasan beras medium IR-64, yang seharusnya hanya didatangkan oleh Perum Bulog. Di pasaran dunia, beras Thai Hom Mali dijual US$ 1.120 per ton. Sedangkan beras wangi asal Vietnam dijual US$ 550 per ton.

No comments:

Post a Comment