TRIBUNNEWS.COM, JOHOR BARU - Seorang remaja berusia 16 tahun dinyatakan hilang, setelah terakhir kali memasuki sebuah puing-puing bungalow yang dianggap sebagai satu dari lima tempat terseram di Malaysia.
Polisi telah mengkonfirmasi kabar tersebut, mereka mengatakan Mohamad Izzat Izzudin Hussin terakhir terlihat memasuki bungalow yang terkenal dengan nama Villa Nabila, di Danga Bay, bersama dengan sekelompok temannya.
Namun, polisi membantah informasi yang menyebutkan bahwa rombongan remaja itu berjumlah sekitar 30 orang.
Seorang teman dari Mohamad Izzat, Megat Irfan Abdullah Shahrimin (16), mengatakan ia dan teman-temannya memasuki bungalow sekitar pukul 00.30, di hari Senin (18/11/2013), untuk melihat-lihat.
"Pada awalnya semuanya berlangsung normal, namun hal-hal berubah menakutkan setelah kami menghabiskan lebih dari setengah jam di sana.
"Tiba-tiba beberapa teman mulai berteriak histeris. Kami kemudian lari ke sebuah masjid di dekatnya untuk mencari bantuan," katanya.
Dia menjelaskan Mohamad Izzat, merupakan satu diantara mereka yang masuk ke dalam bungalow, namun ia mengaku tidak terlalu bersahabat karib dengannya.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi padanya dan hanya menyadari bahwa ia hilang ketika seorang teman bertanya apakah saya melihat dia," katanya.
Petinggi kepolisian Johor Baru (Selatan), Deputi Supt Abdul Samad Salleh mengatakan, polisi menerima laporan orang kemarin dari Norhayati Mohamad, 39, yang merupakan ibu dari Mohamad Izzat, sekitar pukul 01.00, waktu setempat.
"Kami telah mengerahkan unit anjing dan dibantu oleh petugas Pemadam Kebakaran dan personel penyelamat untuk mencari di sekitar lokasi, tetapi kami belum menemukan anak itu," katanya.
Villa Nabila, menjadi tempat kesohor di Malaysia dengan reputasi yang buruk. Sejumlah orang mengatakan, dulu pernah terjadi pembunuhan satu keluarga kaukasia kaya raya yang tinggal disana. Salah satu anggota keluarga itu adalah seorang anak perempuan bernama Nabila.
Mereka diduga dibunuh oleh pembantu rumah mereka, dan jasad mereka dikuburkan di dalam rumah mereka. (asiaone.com)
No comments:
Post a Comment