بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Murdaya Poo: Isu PRJ Pisah dari JIExpo Itu Basi
Go Green

Clock Link

Monday, June 10, 2013

Murdaya Poo: Isu PRJ Pisah dari JIExpo Itu Basi

Murdaya Poo: Isu PRJ Pisah dari JIExpo Itu Basi

TEMPO.CO, Jakarta -Komisaris Utama PT JIExpo International, Murdaya Poo menyebut kabar yang beredar soal Pemerintah Jakarta yang ingin memutus kerja sama dengan pihaknya sebagai isu basi. Menurut dia kabar itu selalu beredar setiap tahun sejak Jakarta masih dipimpin oleh Gubernur Sutiyoso, Fauzi Bowo, hingga kini tampuk pemerintahan di tangan Joko Widodo.

»Padahal semua happy, dibuat-buat saja ada isu seperti itu,” katanya kepada Tempo ketika dihubungi, Ahad, 9 Juni 2013.

Menurut Murdaya, JIExpo sudah memberikan harga sewa termurah untuk menyelenggarakan pameran selama sebulan seperti Pekan Raya Jakarta. »Harga sewa kami hanya seperlima dari tempat lain, coba saja dicek,” ujar dia.

Suami Hartati Murdaya itu mengatakan perusahaannya memberi harga murah karena tak terlepas dari peran Pemerintah DKI sebagai salah satu pemegang saham di PT JIExpo International. Pemprov DKI memang memiliki 13,125 persen saham perusahaan itu. Namun pemerintah baru kebagian dividen pada tahun ini, sebesar Rp 1,32 miliar.

Hubungan baik antara Pemprov DKI dan PT JIExpo International juga sedah terbangun sejak masa pemerintahan Sutiyoso, Fauzi Bowo, hingga Jokowi. Oleh sebab itu Murdaya menampik kabar tak sedap soal Jokowi dan Basuki yang tak ingin Pekan Raya Jakarta alias Jakarta Fair digelar di Kemayoran pada tahun depan.

»Siapa yang mau menyelenggarakan pameran selama 32 hari dengan harga seperlima dari harga umum?” kata dia. Belum lagi penyelenggara juga harus menggandeng artis yang akan mengisi panggung Jakarta Fair. »Mengelola keamanan dan kenyamanan ratusan ribu pengunjung kan tidak mudah,” kata dia.

Panitia juga harus memastikan barang peserta dan pengunjung pameran tak raib digondol maling atau copet. Belum lagi memastikan kenyamanan dan keamanan bagi anak-anak. Oleh sebab itu, Murdaya menilai wajar jika pengunjung yang masuk dikenakan biaya tiket sebesar Rp 25.000 pada hari biasa dan Rp 30.000 pada akhir pekan.

Di luar negeri seperti Singapura, Jerman, dan Hongkong, kata Murdaya, penyelenggaraan pameran sejenis PRJ biasanya murni dikerjakan oleh pemerintah. »Investasi lahan pameran oleh pemerintah sangat besar,” ujarnya.

Murdaya mengakui, acara PRJ memang mendatangkan pemasukan terbesar setelah International Java Jazz Festival dan Indonesia International Motor Show yang juga menyewa lahan JIExpo Kemayoran. Bedanya, penyelenggaraan PRJ sangat panjang, lebih dari sebulan, sementara Java Jazz dan IIMS hanya berlangsung beberapa hari.

No comments:

Post a Comment