بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Makhluk-makhluk Mitologi di Indonesia
Go Green

Clock Link

Tuesday, March 26, 2013

Makhluk-makhluk Mitologi di Indonesia

Ratu Laut Selatan: 


Ratu Laut Selatan atau Kanjeng Ratu Kidul adalah tokoh legenda yang sangat populer di kalangan masyarakat penghuni Pulau Jawa dan Bali. Kepercayaan akan adanya penguasa lautan di selatan Jawa (Samudera Hindia) dikenal terutama oleh suku Sunda dan suku Jawa. Orang Bali juga meyakini adanya kekuatan yang menguasai pantai selatan ini.


Nenek Lampir: 


Mak Lampir sebenarnya merupakan legenda dari Gunung Merapi yang beraada di Sumatra yang di adaptasi oleh orang jawa karena di jawa pun terdapat gunung merapi.

Mak lampir merupakan seorang sosok penguasa alam gaib yang mempunyai kesaktian tiada tanding.

Namun tahukah anda jika mak lampir sebenarnya adalah seorang putri yang berasal dari kerajaan kuno di daerah Champa yang dibuang karena mencintai kepala pengawalnya Datuk Panglima Kumbang.

Sang putri sedih dan menyepi ke puncak gunung merapi, dan bergurulah ia dengan seorang petapa hingga dikarunia kesaktian yang maha dahsyat dan berusha kembali untuk balas dendam.

Sementara itu, Datuk panglima kumbang yang juga sebenarnya mencintai sang putri, mecoba mencari, namun ia tidak pernah menemukanya hingga akhirnya mereka bertemu dalam sebuah pertempuran yang akhirnya menewaskan datuk itu sendiri, hingga sang putri pun menyadari jika datuk juga mencintainya, sesal yang dalam, kesedihan yang hebat membuatnya kacau.
Dengan kesaktian yang dimilikinya, ia mengikat jiwa datuk ke bumi dengan konsekuensi tubuh dan wajah cantiknya berubah menjadi buruk dan menyeramkan. Dengan harapan hingga saatnya nanti sang datuk yang mengira berhadapan dengan mahkluk jahat dan buruk rupa dapat menyadari jika ialah sang putri dan menerima kembali cintanya dengan tulus, namun hingga saat itu terjadi mereka akan terus melanjutkan pertempuran salah paham ini.


Nyi Blorong: 


Konon kabarnya Nyi Blorong sama dengan Nyi Loro Kidul , tetapi berwujud sebagai putri Ular, yang ditugaskan untuk menggoda manusia dan menyesatkan manusia dengan cara-cara pesugihan, tetapi menurut sumber lain mengatakan Nyi Blorong adalah sebutan untuk Nyimas Dewi Anggatari, anak dari Nyimas Dewi Rangkita (yang dikenal sebagai Ratu Galuh), anak dari Nyimas Dewi Anggista, putri bungsu dari Raja Caringin Kurung ke-XI, Prabu Jaya Cakra. Bukan hanya itu,yang mengungkapkan secara rinci kehidupan dari sejak kecil sampai mengapa dia kemudian dikenal sebagai Nyi Blorong yang mampu memberikan kekayaan atau pesugihan ngipri.

Sebenarnya masih banyak tokoh-tokoh mistis Legenda di Indonesia seperti Kuntilanak, Wewegombel, Genderuwo dan lain sebagainya, akan tetapi 4 Tokoh di atas lebih dominan dalam legenda Indonesia dan selalu dikaitkan dengan keparcayaan leluhur kita pada masa dulu hingga sekarang. Akan tetapi terlepas dari cerita-cerita itu semua, kita memang harus menyakini bahwa dunia mereka berbeda dengan dunia kita, dan Yakinlah Bahwa Allah SWT akan melindungi kita dari semua godaan dan gangguan Setan , Iblis dan Jin asal kita hanya berlindungi kepada Nya, bukan kepada benda kramat atau Pusaka-pusaka yang dianggap mempunyai kekuatan Magis.


Buto Ijo: 


Buto Ijo adalah mahluk seperti jin yang berwarna hijau dan bertubuh besar dengan taringnya yang tajam. Ia suka sekali menculik anak-anak balita untuk dijadikan tumbal dan mainan atau dijadikan budak belian yang mesti memijati sang Buto Ijo, atau kemudian dimakan setelah bosan dijadikan mainan anak-anaknya. konon untuk menangkal datangnya buto ijo menggunakan bambu kuning yang dibuat sperti kalung.


Jenglot: 


Beberapa tahun lalu, sekitar akhir tahun 1997, tiba-tiba saja ada “makhluk” misterius yang jadi pembicaraan. Perawakannya kecil dengan tubuh tak lebih dari 12 cm dan rambutnya yang panjang, jarang dan kaku melewati kaki. Makhluk itu dinamakan jenglot. Kabarnya, jenglot itu bukan benda mati. Konon ia hidup, namun tak ada yang pernah tahu kapan bergerak.
Konon, makhluk misterius itu selalu menghabiskan darah manusia yang dicampur minyak japaron. Namun, sekali lagi, tak ada yang tahu kapan ia menenggaknya. Menurut Hendra, dalam menyantap sajiannya itu, jenglot tak menggunakan cara seperti yang dilakukan manusia pada umumnya. Yang jelas, dalam setiap 18 jam, sebanyak 3 cc darah dan minyak wangi yang disajikan akan berkurang sekitar 50 persen sampai 60 persen.
Jenglot pada masa ribuan tahun lalu adalah manusia (seorang pertapa) yang tengah mempelajari ilmu Bethara Karang. Ilmu Bethara Karang diyakini sebagai ilmu keabadian. Artinya, setiap orang yang memiliki ilmu tersebut akan hidup abadi di dunia. “Namun, akibat kutukan, jasad jenglot tidak diterima di dunia sedangkan rohnya tidak diterima di akherat. Maka roh tersebut seperti terpenjara dalam jasad kecil ini,” kata Hendra. Setelah itu, sang pertapa menjadi emosional dan merasa sebagai jawara. Tak pelak, tubuhnya pun menyusut, hingga akhirnya mengecil. Empat taring kemudian tumbuh memanjang, tak sebanding dengan lebar mulutnya. Katanya, itu sebagai lambang keganasan dan sifat liar sang “monster”.

Leak: 


Dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup.


http://www.infomisteri.com/8/makhluk-makhluk-mitologi-dari-indonesia.html

No comments:

Post a Comment