Banda Aceh: Sejak diserahterimakan oleh pemerintah Kuwait,Proyek penyulingan air bersih di Ulee Lheu, Banda Aceh, mandeg. Instalasi penyulingan air laut menjadi air minum pertama di Indonesia bantuan Kuwait itu terancam mangkrak dan menjadi besi tua.
"Sejak diserahkan pada April lalu instalasi hanya berfungi satu minggu, setelah itu tak ada lagi air minum dari sana,"
Dia prihatin dengan nasib peralatan yang mahal dan tidak mampu dipelihara oleh pemerintah daerah. Padahal itu adalah hibah dari Kuwait yang keberadaannya sangat membantu warga sekitar untuk mendapatkan air bersih.
Kuntoro Mangkusubroto, Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh mengakui hal itu. "Kami dulu yang terima instalasi itu dan sudah diserahkan ke pemda untuk ditangani," sebutnya di Banda Aceh.
Dia mengatakan biaya untuk mengoperasikan instalasi cukup mahal. Instalasi dibangun dengan menghabiskan dana sekitar US$ 913 ribu. Setiap harinya, instalasi itu bisa mengolah air baku sebesar 1.320 meter kubik.
Volume air ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk 3.500 orang bagi warga Meuraxa, Leupung, serta Desa Lampeuneuret.
http://www.tempo.co/read/news/2006/06/06/05878494/Instalasi-Penyulingan-Air-Bersih-Tak-Terurus
No comments:
Post a Comment