بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Misteri Makam ‘Berdarah’ Berbau Amis
Go Green

Clock Link

Saturday, April 14, 2012

Misteri Makam ‘Berdarah’ Berbau Amis



Jakarta – KbarNet: Masyarakat Jakarta Utara tiga hari belakangan ini heboh. Pasalnya, sebuah makam di TPU Rorotan Malaka, Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengeluarkan cairan amis berupa darah. Menurut penuturan warga sekitar TPU Rorotan, makam itu mengeluarkan cairan berwarna merah sejak dua minggu belakangan. Cairan merah berbau amis itu sangat menyengat dan merembesmembasahi tanah sekitar gundukan makam yang telah dibatasi dengan bingkai kayu.

Rembesan cairan biasanya bertambah banyak dan melebar setelah turun hujan. Diameter rembesan cairan mencapai sekitar 20 centimeter, namun setelah hujan turun bisa mencapai 50 centimeter. Cairan keluar dari sebuah lubang yang berada di sebelah kanan gundukan makam yang dibatasi bingkai kayu. Cairan amis tersebut keluar dari makam warga sekitar yang dikuburkan bulan Februari lalu.

Menurut penjaga makam, Otong, warga yang dikubur itu seorang ibu muda yang bekerja sebagai rentenir. Semasa hidup Rohani, saat masih hidup bekerja sebagai orang yang meminjamkan uang. “Dulunya si ibu itu rentenir. Dia sempat jadi warga Rorotan, terus pindah ke Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara,” kata Otong saat ditemui di lokasi, Jl Malaka IV, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (12/4/2012). Demikian seperti dikutip detikNews.

…..Semasa hidup Rohani, saat masih hidup bekerja sebagai orang yang meminjamkan uang. “Dulunya si ibu itu rentenir”….

Rohani sejak 2009 lalu pindah rumah dari Rorotan ke Warakas. Otong menambahkan, kendati rentenir, Ibu Rohani bersikap santun pada warga. “Ibunya doyan ngobrol, baik sama kita juga,” terang Otong.

Saat hidup di Rorotan, Rohani tinggal di perumahan Green Garden. Ia tinggal bersama suaminya dan anak-anaknya. Rohani pun hidup secara berkecukupan. Namun, kuburan yang dihuni oleh Rohani sejak 18 Februari silam jarang dikunjungi keluarganya. Bahkan, saat 40 harian pun sang keluarga tak kunjung melayat makam tersebut. “Jarang datang, kalau pun datang cuma tengok saja. Enggak minta dibersihkan,” tutur Otong.

Pihak keluarga sudah diberitahu soal fenomena aneh di kuburan Rohani. Namun keluarga yang datang ke lokasi pada 31 Maret lalu terkesan cuek. Padahal sudah diberitahu soal darah dan bau amis. “Terakhir suaminya datang 31 Maret lalu, kita sudah kasih tahu soal ini,” kata penjaga TPU Rorotan, Otong, Saat ditemui di lokasi.

Karena sikap acuh keluarga itu, pihak penjaga makam pun diam saja. Tidak ada perbaikan atau upaya untuk meredam bau amis yang muncul. “Suaminya bilang, biarin saja, tidak usah diapa-apain,” ungkap Otong menirukan keluarga Rohani.

Bahkan utang Rp 100 ribu untuk memasang nisan pun tak dibayarkan. “Masih ada utang sama kita. Utang Rp 100 ribu. Dulu papannya kan kayu, terus keluarganya minta dibikin dari batu granit. Sampai sekarang belum di bayar,” ucap Otong.

Selain Rohani, kuburan tersebut juga dihuni oleh sang anak yang bernama Faisal Iskandar. Almarhum Faisal dikubur pada 10 September 2004 lampau. “Pas anaknya dikubur, enggak ada kejadian seperti ini. Pas ibunya dikubur baru ada kayak begini,” pungkasnya.

Hembusan bau amis yang menyengat ini, membuat Otong dan beberapa temannya muntah-muntah. Pasalnya bau amis tersebut amat lah tidak sedap. “Kalau lagi kencang anginnya, saya sama teman saya, kadang-kadang sampai muntah. Enggak kuat sama baunya,” ujar Otong.

Makam itu membuat heboh warga sekitar lokasi pekuburan. Sejak Februari lalu kala mulai muncul tetesan darah dari makam. Kemudian ketika angin berhembus, bau amis pun tersebar. Banyak warga datang dan melihat makam itu. Namun tidak ada yang bisa warga lakukan. Mereka pun tak bisa berbuat apa-apa. Hingga hari ini, warga masih tampak berdatangan ke makam tersebut. Bahkan warga dari luar Jakarta Utara mulai berdatangan. [KbrNet/DTC - Foto: detikNews]

No comments:

Post a Comment