بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Cintya Melepuh Disiram Air Panas
Go Green

Clock Link

Saturday, April 28, 2012

Cintya Melepuh Disiram Air Panas




Kasih ibu sepanjang jalan. Begitulah sepenggal pepatah untuk menggambarkan betapa tak terbatasnya cinta kasih seorang ibu kepada anak. Namun, tidak bagi Dina (31). Ibu muda ini justru tega menyiram kedua paha anaknya, Cintya (10), dengan air panas di rumah kontrakannya di Gang Asmin RT 06/03, Susukan, Ciracas, Jakarta Timur.

Akibat perbuatan ibunya, paha bocah tersebut terlihat memerah dan melepuh. Untuk mendapatkan perawatan medis, tetangganya membawa bocah malang itu ke RSUD Pasarrebo, Jakarta Timur.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, saat itu Cintya diminta ibunya menjaga adiknya, Rizal (1). Sedangkan Dina, tengah memasak air di dapur. Kedua bocah kakak beradik itu sempat bercanda, namun entah kenapa tiba-tiba Rizal menangis.

Mendengar anaknya menangis, sang ibu pun berang. Ibu yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga lepas di sebuah kafe di bilangan Cipayung, langsung memanggil Cintya ke dapur. Saat itulah, Dina langsung menyiramkan air mendidih yang masih di atas kompor menyala, ke bagian paha Cintya. Keruan saja, bocah ini menjerit kesakitan.

Sambil memegangi kedua pahanya yang memerah dan melepuh, Cintya langsung keluar rumah sambil menangis menjerit-jerit. Para tetangga yang melihatnya pun langsung mendatangi korban. Mereka yang iba, langsung menolong Cintya ke RSUD Pasarrebo guna mendapatkan pengobatan. Sebagian warga lainnya mencaci maki Dina, guna melampiaskan kekesalannya.

Di hadapan pengurus RT/RW dan polisi, Dina mengaku khilaf. Bahkan saat menyiramkan air mendidih, ia mengaku tak sadar karena sudah gelap mata. Saat itu ia mengaku emosi karena tengah pusing. Anaknya ingin minum susu namun tak sanggup membelikannya. Penghasilannya sebagai tenaga lepas di sebuah kafe, hanya Rp 30 ribu- 60 ribu. Kadang jika sedang sepi, ia pulang dengan tangan hampa. Suaminya sendiri tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga tak sanggup memenuhi kebutuhan rumah tangga.

"Saya tadi lagi khilaf dan emosi pak, maaf. Saya juga tidak sadar waktu menyiramkan air mendidih ke anak. Saya janji tidak akan berbuat kasar lagi," sesal ibu tiga anak tersebut, Sabtu (28/4).

Kanit Reskrim Polsektro Ciracas, Iptu Jupriono, mengatakan kasus kekerasan dalam rumah tangga ini tidak sampai di kantor polisi, sebab sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Pelaku menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya, dengan disaksikan pengurus RT/RW dan petugas kepolisian. Namun jika pelaku mengulanginya lagi kasusnya akan ditangani secara hukum.

"Kami tidak menerima laporannya secara resmi karena informasinya sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh pengurus RT/RW setempat," katanya.

No comments:

Post a Comment