Setelah diancam akan dikenai hukuman cambuk, aktris Leila Hatami akhirnya meminta maaf secara publik karena pipinya telah dicium Presiden Festival Film Cannes Gilles Jacob di depan publik.
“Saya minta maaf jika saya menyakiti perasaan banyak orang,” tulisnya dalam surat yang ditujukan kepada organisasi perfilman Iran. “Aksi jabat tangan yang saya lakukan memang tak ada gunanya.”
Gilles Jacob secara spontan mengesun pipi Leila setelah sang aktris menjabat tangannya ketika tiba di karpet merah pembukaan Festival Film Cannes.
Leila Hatami yang membintangi film pemenang Oscar “A Separation” menyatakan bahwa ia menghormati norma-norma Islam dalam berperilaku, di mana ia seharusnya tidak bersentuhan dengan pria yang bukan muhrim. Namun menurutnya, “karena usianya, Jacob lupa akan hal tersebut.”
“Di mataku, Gilles Jacob sudah seperti seorang kakek yang juga hari itu menjadi tuan rumahku,” tulis Leila tentang presiden festival film tersebut yang kini usianya memang sudah mencapai 83 tahun.
Jacob memberi ciuman singkat di pipi Leila di malam pembukaan Festival Film Cannes, menjelang premiere film “Grace of Monaco” pada 14 Mei. Leila adalah salah satu anggota juri festival tahun ini.
Tak lama kemudian, Hizbullah Students, kelompok wanita yang terkait dengan pasukan revolusi Iran, menyampaikan protes dan menuntut agar sang aktris dipenjara dan dihukum cambuk atas “insiden” ini.
“Warga Iran yang menghadiri acara internasional harus tetap memegang kredibilitas dan kesucian bangsa Iran sehingga tidak ada citra buruk wanita Iran yang diperlihatkan ke mata dunia,” ujar Hossein Noushabadi, Wakil Menteri Budaya Islam.
Namun, Leila Hatami berpendapat bahwa kejadian tersebut ada di luar kendalinya.
“Meski saya merasa malu menjelaskan hal ini, saya tak punya pilihan lain kecuali membeberkan detailnya kepada semua yang tak memahami situasi yang tak bisa saya hindari tersebut.”
No comments:
Post a Comment