TEMPO.CO , North Carolina: Jika Anda merasa tak enak badan dan mencari tahu penyebabnya adalah hal yang wajar. Namun, membuka internet dan mencari tahu lewat Wikipedia adahal ide buruk. Sebuah penelitian menunjukan 90 persen entri informasi medis di Wikipedia mengandung kesalahan faktual.
"Peneliti seharusnya tidak menggunakan Wikipedia sebagai sumber primer karena artikel-artikel di dalamnya tidak melalui proses ulasan sejawat dokter sebagaimana jurnal kedokteran," kata Robert Hasty dari Campbell University, Amerika, seperti dilansir suratkabar Daily Mail, Selasa, 27 Mei 2014.
Wikipedia, tidak seperti ensiklopedia tradisional, adalah situs yang sangat populer yang memungkinkan pengguna biasa membuat, menghapus, dan mengedit entri. Menurut Robert, inilah yang membuat tingginya risiko kesalahan Wikipedia.
"Sumber terbaik ketika Anda mencari diagnosis adalah bertanya pada dokter Anda, yang bisa memperhitungkan riwayat medis Anda dan faktor-faktor lain untuk menentukan perawatan yang terbaik," kata dia.
Sejak diluncurkan pada 2001, Wikipedia telah menjadi situs referensi umum yang sangat populer di internet. Dia berisi lebih dari 31 juta entri dalam 285 bahasa. Sekurangnya terdapat 20 ribu entri yang terkait kesehatan. Tim peneliti mengatakan keunggulan Wikipedia dimungkinkan oleh desain fundamentalnya sebagai database kolaboratif. Namun, fitur ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli medis terkait bisa dipercayanya informasi yang dikandung.
Kesalahan di Wikipedia misalnya pada entri yang menyatakan bahwa untuk mendiagnosa tekanan darah tinggi dengan benar, pembacaan tekanan harus diperoleh pada tiga kesempatan terpisah. Para peneliti mengatakan bahwa hal itu tidak benar dan malah bisa menyebabkan penundaan pengobatan yang berbahaya. (Baca juga: FBI dan CIA Diketahui Mengubah Wikipedia).
Entri lain mengatakan antidepresan tidak bermanfaat bagi anak-anak. Menurut peneliti ini tidak betul dan bisa membuat orangtua enggan mengobati anak-anak mereka. Perusahaan obat juga dituding mengedit Wikipedia untuk menghapus referensi efek samping membahayakan pada obat.
Hasil penelitian ini, yang dipublikasikan di Journal of the American Osteopathic Association, mendukung survei yang dilakukan pada 2012 yang menunjukan sebanyak seperempat perempuan telah salah mendiagnosis diri mereka sendiri melalui Google.
No comments:
Post a Comment