Merdeka.com - Dua tersangka pembunuhan Kim Jong-nam, Siti Aisyah (25) asal Indonesia dan Doan Thi Huong (29) dari Vietnam, bakal menjalani sidang lanjutan di Malaysia hari ini. Namun, keduanya bakal mengajukan pembelaan dengan menyatakan tidak bersalah.
Dilansir dari laman Associated Press, Jumat (27/7), keduanya bakal menjalani sidang setelah proses hukumnya dipindahkan ke pengadilan tinggi. Aisyah dan Doan tetap mengaku mereka tidak pernah berniat membunuh Jong-nam di Bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu. Yang mereka tahu cuma diminta oleh beberapa orang menjadi figuran buat menjahili orang dalam sebuah program televisi. Mereka juga tidak tahu kalau cairan dibawa ternyata racun saraf VX, dan target mereka adalah Jong-nam. Namun, kini mereka terancam hukuman mati.
Menurut penyelidikan, Aisyah dan Doan hanya diperalat oleh agen intelijen Korea Utara. Konon, mereka sudah merencanakan selama lima tahun buat menghabisi Jong-nam. Kabarnya perintah itu datang langsung dari pemimpin Korea Utara sekaligus saudara tirinya, Kim Jong Un. Namun, ada dugaan kalau Jong-nam dibunuh karena bersekongkol dengan agen intelijen asing lain. Menurut Kepolisian Diraja Malaysia, empat warga Korea Utara diduga mata-mata langsung pergi saat itu juga.
Korea Utara juga menolak menerima jasad Jong-un. Mereka menuding Malaysia berkomplot dengan Korea Selatan dan sejumlah negara lain di balik kematian Jong-nam.
Menurut kuasa hukum Aisyah, Gooi Soon-seong, kliennya mengaku direkrut pada awal Januari oleh seorang lelaki asal Korea Utara mengaku bernama James. Menurut polisi, identitas pria itu adalah Ri Ji-u. Dia meminta Aisyah menjalankan lelucon dengan menjahili orang. Mereka pun berlatih di pusat perbelanjaan, hotel, dan bandara dengan memaparkan minyak oles atau saus merica kepada korban.
Aisyah, kata Gooi, dijanjikan dibayar USD 100 hingga USD 200 setiap beraksi. Aisyah tentu senang karena bayarannya lumayan besar sehingga dia tidak perlu lagi bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Pada akhir Januari, Aisyah pergi ke Kamboja menemui Hong Song-hac, yang diyakini agen intelijen Korea Utara. Lelaki itu mengaku sebagai produser acara menjahili orang buat konsumsi warga China. Gooi mengatakan, Hong meminta Aisyah mengusili beberapa orang di Bandara Kuala Lumpur beberapa hari sebelum insiden. Saat di bandara, Hong melihat Jong-nam dan langsung memberikan cairan VX kepada Aisyah. Dia lantas memberikan itu kepada Doan, dan memaparkan itu ke wajah Jong-nam dari belakang. [ary]
No comments:
Post a Comment