Sebenarnya, semua spesies kalajengking memiliki bisa atau racun. Pada umumnya, bisa kalajengking termasuk sebagai neurotoksin (racun saraf). Kecuali Hemiscorpius lepturus yang memiliki bisa sitotoksik (racun sel). Neurotoksin terdiri dari protein kecil dan juga natrium dan kalium, yang berguna untuk mengganggu transmisi saraf sang korban.
Sengatan kalajengking menghasilkan efek lokal, seperti rasa nyeri pada kulit dan pembengkakan. Namun beberapa spesies kalajengking, terutama dalam keluarga Buthidae dapat membunuh manusia. Salah satu yang paling berbahaya adalah Leiurus quinquestriatus, dan anggota dari genera Parabuthus, Tityus, Centruroides, dan terutama Androctonus. Kalajengking yang paling banyak menyebabkan kematian manusia adalah Mus muscullus.
Referensi pihak ketiga
Protein yang ditemukan dalam racun kalajengking, dapat digunakan untuk mengobati rasa sakit pada manusia yang menderita sakit, misalnya multiple sclerosis (MS), penyakit radang usus, dan rheumatoid arthritis. Maka kalajengking, sama seperti beberapa jenis ular, diambil bisanya untuk dimanfaatkan dalam dunia medis.
Tapi, kenapa racun kalajengking bisa semahal itu, bahkan bisa mengalahkan racun ular kobra yang lebih mematikan? Jawabannya adalah karena proses produksinya.
Seekor kalajengking tidak menghasilkan racun dalam jumlah banyak. Satu ekor kalajengking hanya mampu menghasilkan rata-rata 0,25 mg (berkisar antara 0,006-2 mg) racun yang dapat diperah. Jika kita mengambil hasil rata-rata per sekali perah adalah 0,25 mg, maka untuk menghasilkan racun sebanyak 1 gram diperlukan lebih kurang 4000 ekor kalajengking. Jumlah yang lumayan banyak. Untuk mengumpulkan kalajengking sebanyak itu dari alam liar, tentunya butuh waktu yang lumayan lama.
Referensi pihak ketiga
Bagaimana dengan mengembangbiakannya? Bisa-bisa saja. Hanya saja Anda membutuhkan pabrik besar untuk membudidayanya. Memerah racun kalajengking dalam waktu yang singkat, memerlukan sumber daya yang tidak murah. Paling tidak, perlu menyewa banyak orang untuk memerah racunnya. Atau bisa juga menggunakan robot atau mesin-mesin yang harganya lumayan menguras kantong untuk bisa bekerja secara cepat.
Mengapa? racun kalajengking tidak tahan lama, karena semakin lama proses penyimpanannya, maka akan semakin menurun kualitasnya. Racun ini harus disimpan dengan suhu dibawah nol derajat celcius. Tentunya Anda membutuhkan peralatan pendingin dengan kualitas terbaik juga.
Bagaimana dengan pemasarannya? Anda memerlukan investor yang siap menampung hasil perah racun yang Anda kumpulkan.
3 gram racun, atau setara dengan 0,000792516 galon (dengan asumsi massa jenisnya sama dengan massa jenis air murni), itu baru bernilai USD 30.000 (kurang lebih Rp. 405.000.000). Namun, untuk memproduksi 3 gram racun kalajengking, Anda memerlukan modal yang besar. Maka jangan heran, racun kalajengking, menjadi cairan paling mahal di dunia saat ini. Menurut siamagazin.com (11/01/2017), racun kalajengking dihargai 39 juta dolar per galon.
No comments:
Post a Comment