Ketika film Biang Kerok ini nampang iklan di layar tv lokal, banyak orang penasaran seperti apa sih film yang disajikan oleh om Hanung sebagai sutradara ??
Ternyata setelah banyak menelusuri review lepas di Dunia Maya, untuk penggemar Bang Ben garis keras, nampaknya banyak yang kecewa.
Reza memang aktor luar biasa, bisa berperan sebagai siapa saja tapi untuk tokoh betawi yang terkesan ngocol, dan rada-rada nyeleneh, Reza belum bisa menyamai karakter Bang Ben yang memang unik.
Terlebih lagi cerita yang sangat berbeda dari pendahulunya, dimana sosok pengki hanyalah seorang supir yang jadi biang masalah. Nah kalau kontent cerita berbeda, dimana Reza sebagai pengki jadi anak orang borjuis, lalu kenapa sosok Reza tidak menjadi sosok anak betawi tanpa embel-embel Bang Ben, bisa saja nama sama si Pengki namun karakter berbeda ?? Apakah dengan nebeng nama Bang Ben bisa menarik minat penonton ?? Yup ini sepertinya sasaran yang dituju yaitu bisnis, dengan uang dan penonton yang penasaran sebagai sasaran yang utama.
Selaku penyuka adat betawi, untuk mereka yang memerankan sosok Bang Ben, sebenarnya ada Urip Arphan walau sudah tua, tapi masih bertalenta, dan juga ingin sosok yang lebih muda ada Ajul Jiung yang suka membawakan lagu-lagu betawi khas Bang Ben.
Dua sosok ini, cukup bertalenta untuk mengisi suara khas betawi, bahkan pemeran-pemeran lenong pun bisa dimasukkan ke dalam film. Maklum saja gaya blak-blakan masyarakat betawi, akan makin kental terasa.
Bisa saja mpok alpha yang lagi tenar di dunia medsos, masuk sebagai peran figuran. Film komedi memang banyak di reborn seperti salah satunya warkop DKI, hasilnya tentu saja tak sebaik aslinya. Padahal om Indro sendiri ada di dalamnya untuk mengembangkan suatu cerita, walau cerita berbeda namun scene warkop terdahulu masih terasa, lalu untuk biang kerok sendiri jauh panggang daripada api, banyak netizen yang menyayangkan hal itu.
Untuk mereborn sebuah film memang tak mudah, pasti akan di bandingkan dengan pemeran sebelumnya. Seperti Tomb Raider yang identik dengan Angelina Jolie, kini di reborn dengan pemain yang berbeda hasilnya penggemar Tomb Raider rada kecewa, walau dari sisi film aksi Tomb Raider terbaru lebih banyak action.
Setidaknya para produser harus berfikir ulang untuk mereborn sebuah film yang sudah melegenda, apalagi memerankan sebuah tokoh yang sudah besar namanya dan mempunyai ciri khas tertentu. Janganlah seperti brand nokia yang tak bisa lepas dari masa lalu. Buatlah film-film baru yang lebih keren dan kreatif, judul bisa saja sama tapi karakter tokoh tidaklah mesti sama, atau di mirip-miripin, talenta aktor Indonesia tak kalah kok dengan luar negeri seperti contoh, "Pengabdi Setan" judul sama isi film berbeda dengan pendahulunya, hanya sosok Ibu yang menjadi point utama cerita, hasilnya luar biasa booming hingga merambah dunia. Inilah yang ditunggu masyarakat dengan karya sineas Indonesia. Karya yang berbeda namun lebih hidup, dan punya cerita kuat di dalamnya. Kalau saja Biang Kerok hanya sebagai judul, tidak bawa embel-embel Bang Ben nampaknya cerita komedi biang kerok bisa jadi tak ada yang kecewa.
No comments:
Post a Comment