Di daerah Kalimantan ada sebuah tumbuhan jamur yang bernama Jamur Susu Harimau. Namanya bisa membuat kagum.
Jamur susu harimau:
Menurut cerita rakyat, jamur ini diyakini tumbuh dari tempat dimana harimau menyusui anaknya. Air susu harimau yang menetes ke tanah akan tumbuh secara alami menjadi Jamur. Jamur ini hanya bisa dilihat ketika jamur berkecambah keluar dari tanah. Umbi atau akar Jamur akan tetap ada untuk jangka waktu yang lama. Dari umur berbulan-bulan, bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun. Keberadaan jamur ini di bumi selalu menyendiri dan itu membuat populasi Jamur ini sulit ditemukan dan terbatas Jumlahnya.
Menurut Wikipedia
Jamur Susu Harimau (Lignosus rhinocerus) atau Cendawan susu harimau biasa disebut juga kulat susu harimau merupakan tumbuhan yang sudah mulai langka, dikarenakan pertumbuhan jamur ini memerlukan waktu yang lama, jamur ini hanya tumbuh di beberapa daerah saja di Indonesia. Jamur susu harimau sudah lama dikenal orang dapat mengobati beberapa jenis penyakit secara tradisional dan tanpa efek sampingnya dan diketahui mengandung banyak sumber protein.
Di Kalimantan sendiri jamur ini banyak tumbuh di daerah berbukitan dan tumbuh di area perkebunan karet. Jamur jenis ini menurut cerita jaman dahulu, banyak digunakan untuk mengobati penyakit maag dan baik diminum untuk menambah stamina dengan cara memeras isi jamur sehingga keluar airnya dan diminum.
Bisa juga digunakan untuk menenangkan anak kecil yang selalu rewel di malam hari. Dengan cara dibakar supaya si anak kecil menghirup aroma jamur tersebut. Tak berselang lama, anak yang tadi rewel sudah tidur pulas dalam pangkuan.
Selain sebagai obat maag dan untuk menjaga kesehatan, jamur ini diyakini memiliki lebih dari 15 penggunaan obat sesuai dengan suku yang berbeda. Ini termasuk pengobatan asma, kanker payudara, kanker perut, kanker paru-paru, tumor, keracunan makanan, penyembuhan luka, penyembuhan nanah dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Sistem pengolahan Cendawan Susu Harimau dikumpulkan dari hutan.
Setelah dikumpulkan, dicuci terlebih dahulu dengan air bersih. Kemudian 'umbi' dikeringkan. 'Umbi' kering dipotong-potong atau diparut dan siap digunakan sebagai obat.
Yang unik dari jamur ini adalah 'isi' dari jamur ini berada di bawah, bukan di batang atau daunnya, mirip singkong. Yang berguna untuk obat berada di dalam tanah.
Pada gambar tersebut terlihat bagian bawah jamur ada sebuah gumpalan. Ya, gumpalan tersebut yang memberi begitu banyak manfaat bagi tubuh kita.
Karena keberadaan jamur ini yang mulai langka, orang-orang pun berusaha membudidayakan tumbuhan tersebut. Begitu banyaknya perburuan secara besar-besaran tak pelak membuat jamur ini semakin langka.
Di Kalimantan sendiri masih banyak orang yang mencari jamur ini untuk dijual sebagai obat. Harganya lumayan mahal. Di pasar lokal saja harganya bisa mencapai sekitar Rp 400.000,00 perkilogram, tergantung besar kecil bentuk jamur itu sendiri. Semakin besar bentuknya, semakin mahal harganya.
No comments:
Post a Comment