Di zaman modern sekarang, dengan peralatan yang serba canggih dan modern, banyak hal yang bisa dikerjakan dengan cepat, mudah dan minim tenaga manusia.
Tapi, pernahkah Agan dan Sista semua membayangkan, bagaimana orang zaman dulu mengolah kayu menjadi bahan bangunan? Dengan peralatan sederhana, tanpa bantuan mesin, semuanya dikerjakan secara manual, dan lebih mengandalkan kekuatan fisik.
Ya, mulai dari menebang kayu dari hutan, mengangkutnya ke tempat pengolahan, lalu membelah-belahnya menjadi berbagai jenis ukuran kayu yang diinginkan, semuanya dikerjakan secara manual.
Jadi, begini nih susahnya orang zaman dulu mencari dan mengolah kayu menjadi bahan bangunan:
1. Menebang Kayu dengan Kapak dan Gergaji
blog.finde-dich-selbst.net/
Dulu, menebang kayu di hutan masih bebas, tidak dilarang. Maka untuk membangun sebuah rumah misalnya, masyarakat mencari sendiri ke hutan kayu yang diinginkan. Belum ada peralatan mesin seperti Chainsaw (Shinso), untuk menebang pohon, sehingga hanya mengandalkan kapak dan gergaji. Bisa dibayangkan, berapa lama sebuah pohon sebesar drum bisa tumbang jika ditebang hanya mengandalkan kedua alat tersebut.
2. Mengangkut Kayu Secara Manual
ziarahspoor.blogspot.com/
Setelah kayu ditebang dan dibersihkan kulit dan ranting-rantingnya, selanjutnya diangkut ke tempat pengolahan dengan tenaga manusia. Jika musim kemarau, maka mereka akan membuat rel dari gelondongan kayu kecil, agar kayu itu mudah bergulir saat didorong atau ditarik. Ada yang bertugas sebagai penarik dan pendorong, dan ada yang menjadi pemasang rel. Sedangkan pada musim hujan, di mana sawah-sawah berair, mereka lebih mudah menarik atau mendorong kayu yang mengapung di atas air. Jarak yang ditempuh bisa mencapai puluhan kilometer. Karena itu, dapat dibayangkan, betapa capeknya mereka, dan berapa banyak kayu yang dapat diangkut setiap hari.
3. Menaikkan Kayu ke Atas Wantilan
tentangkayu.com
Wantilan adalah sejenis rumah-rumahan untuk menggergaji kayu menjadi bahan bangunan yang diinginkan. Tingginya sekitar 1 – 1,5 meter. Nah, kayu yang akan dibelah, harus dinaikkan ke atas wantilan itu, yang diangkat dengan tenaga manusia, dan dibantu peralatan sederhana seadanya, seperti rel kayu, katrol, tali, dan sebagainya. Biasanya para pengergaji kayu akan bekerjasama (saling membantu) saat temannya menaikkan kayu ke atas wantilan ini.
4. Membelah Kayu dengan Gergaji Manual
Kapuas.info
Setelah posisi kayu tepat di atas wantilan, baru digergaji secara manual untuk mengolah jenis kayu yang diinginkan, seperti papan, kaso, ring, dan sebagainya dalam berbagai ukuran. Penggergaji berdiri di atas kayu tersebut, lalu mendorong tarik gergaji agar kayu terbelah.
No comments:
Post a Comment