Pembalap asal Malaysia Hafizh Syahrin telah resmi bergabung dengan Yamaha Tech 3, hal ini menjadi suatu sejarah sebagai pembalap Asia Tenggara pertama yang bisa balapan penuh di kelas MotoGP.
Hal ini juga membuktikan bahwa Malaysia selangkah lebih maju dari Indonesia dalam hal MotoGP, Hafizh akan berlomba di ajang MotoGP musim ini dengan menggantikan pembalap asal Jerman Jonas Folger yang mengalami masalah kesehatan.
Hafizh akan menjadi pembalap kedua di Tech 3 untuk mendampingi pembalap asal Prancis Johann Zarco, MotoGP musim ini pertama kali akan digelar di Qatar pada 18 Maret 2018.
Tech 3 pertama kali tertarik dengan pembalap berkebangsaan Malaysia itu saat melakukan tes pramusim Buriram pada 16-18 Februari 2018, sepanjang tes Hafizh selalu menunjukkan peningkatan performa.
Manajer tim Tech3 Herve Poncharal juga senang karena Hafizh adalah sosok yang tepat untuk menggantikan Jonas Folger yang sedang memasuki masa pemulihan, Jonas memutuskan untuk tidak melakukan balapan pada musim 2018.
Masuknya Hafizh ke tim Tech 3 juga tidak lepas dari peran kepala eksekutif sirkuit Malaysia, Razlan Razali. Ia mengucapkan terima kasih karena hal itu menjadi salah satu pencapaian besar bagi pembalap Malaysia setelah lebih dari 26 tahun Malaysia menjadi tuan rumah MotoGP.
Hafizh Syahrin yang memiliki nama lengkap Hafizh Syahrin Abdullah lahir pada 5 Mei 1994, ia memulai karir membalapnya pada usia 9 tahun.
Pada tahun 2007, di usianya yang meninjak 13 tahun Syahrin memulai debutnya di kejuaraan Cub Prix dan mendominasi tahun pertamanya di kelas LC134 Cup.
Selanjutnya ia menjadi pembalap termuda yang memenangkan Piala Givi Yamaha pada tahun 2008 saat berbanung dengan tim Petronas Sprinta Raceline, pada tahun 2009 ia menempati posisi ketiga di Kejuaraan Balap Motor Underbone Asia 115cc.
Pada tahun 2010 ia melangkah lebih jauh lagi untuk mengikuti kejuaraan Petronas Asia Road Racing dengan mengendarai motor Super Sport 600cc, saat itu ia baru berumur 16 tahun. Hafizh pindah ke seri Moto2 Spanyol di tahun 2012, dan finis diurutan keenam.
No comments:
Post a Comment