Fokus, Jakarta - Penemuan kamar mewah milik narapida gembong narkoba Haryanto Chandra di Lapas Cipinang Jakarta Timur membuktikan lapas masih menjadi surga bagi bandar narkoba. Kepala BNN mengatakan, pencopotoan kepala lapas tidak menyelesaikan masalah. Pembenahan sistem pengawasan terhadap narapidana dan petugas sipir yang harus menjadi prioritas solusi jangka panjang.
Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Kamis (15/6/2017), kamar mewah mirip hotel lengkap dengan fasilitas AC, LCD TV, jaringan internet, kamera pengaws, akuarium ikan, bahkan menu makanan mewah seharusnya bukan kamar tahanan terpidana. Namun itulah fakta yang ditemukan BNN di Lapas Cipinang Jakarta Timur, 31 Mei 2017 lalu. Kamar ini milik terpidana gembong narkoba Haryanto Chandra, yang merupakan jaringan Fredy Budiman.
Buntut temuan kamar mewah terpidana 14 tahun ini, Kepala Lapas Cipinang telah dicopot dan lima petugas sipir yang diduga terlibat masih diperiksa intensif. Kepala BNN, Budi Waseso mengatakan pencopotan kepala lapas tidak akan menyelesaikan soal selama akar masalahnya tidak dibenahi.
Penemuan sel mewah terbongkar saat penyidik tindak pidana pencucian uang BNN tengah menyelidiki Haryanto Chandra, yang menjadi tersangka pencucian uang senilai Rp 39 miliar, yang diduga hasil penjualan narkoba.
No comments:
Post a Comment