REPUBLIKA.CO.ID, Pesawat luar angkasa percobaan milik Angkatan Udara Amerika Serikat bernama X-37B Orbital Test Vehicle (OTV)-4 telah mendarat. Pendaratan dilakukan setelah X-37B OTV-4 memecahkan rekor 718 hari di orbit peredaran.
X-37B OTV-4 mendarat di Kennedy Space Center Shuttle Landing Facility milik NASA pada pukul 07.47 waktu setempat, Ahad lalu. Terkait pendaratan ini, para pejabat militer tak sedikitpun memberikan keterangan spesifik mengenai misi rahasia yang dilakukan pesawat tak berawak ini.
Menurut pihak Angkatan Udara AS, tujuan utama dari misi X-37B ialah meneliti teknologi pesawat ruang angkasa yang bisa diperbarui kembali untuk masa depan Amerika di angkasa. Percobaan ini tak hanya dilakukan di angkasa saja tetapi juga dapat dibawa kembali ke Bumi.
Di luar keterangan itu, pihak Angkatan Udara AS tak memberikan keterangan spesifik mengenai percobaan orbit X-37B. Minimnya keterangan yang diberikan Angkatan Udara AS menimbukan spekulasi kuat bahwa pihak militer mungkin sedang melakukan tes EM Drive di angkasa. EM Drive merupakan sistem propulsi tanpa bahan bakar yang sedang diteliti oleh NASA.
Spekulasi lain yang timbul ialah Angkatan Udara AS mungkin menggunakan X-37B untuk meneliti senjata atau operasi pengawasan orbital. Terkait spekulasi ini, pada 2010 lalu Angkatan Udara AS telah menyangkalnya. Pihak Angkatan Udara AS mengatakan bahwa program ini tidak terlibat dalam kegiatan ofensif apapun.
"Program ini mendukung pengurangan risiko teknologi, eksperimentasi dan pengembangan konsep operasional," terang juru bicara pada saat itu seperti dilansir Science Alert.
Sebelum peluncuran X-37B OTV-4 dilakukan pada 2015 lalu, pihak Angkatan Udara AS sempat memberikan sedikit keterangan mengenai misi keempat X-37B. Kala itu, Angkatan Udara AS mengatakan salah satu misi dari OTV-4 ialah meneliti efek Hall dari dorongan tenaga penggerak.
Terlepas dari keterangan itu, tak ada penjelasan lebih lengkap mengenai misi dari pesawat luar angkasa ini. Padahal, X-37B OTV-4 mendarat di angkasa selama hampir dua tahun.
"Yang menarik menurut saya adalah misi ini dilakukan dengan cara yang 'buram' (tidak terbuka)," kata analis kebijakan luar angkasa dari US Naval War College Joan Johnson-Freese.
Jika negara lain yang melakukan misi ini, Joan menilai pihak Amerika Serikat pasti akan segera melakukan kongres dengar pendapat dan juga memberi respon terhadap program tersebut. Joan mengatakan negara-negara lain tentu akan merasa gelisah tentang keberadaan program X-37B karena mereka tidak tahu kemampuan apa yang dimiliki pesawat tersebut.
"Jika ini merupakan sebuah pesawat luar angkasa yang sangat mudah dikendalikan, maka ini memiliki implikasi yang cukup signifikan," ujar Joan.
Misi pertama peluncuran X-37B dilakukan pada 2010 lalu. Setelahnya, X-37B OTV-2 diluncurkan dengan waktu peredaran yang lebih lama. X-37B OTV-3 lalu mengorbit pada 2014 dengan waktu yang lebih lama yaitu 674 hari. Sedangkan X-37B OTV-4 diluncurkan pada 20 Mei 2015 dan mengorbit selama 718 hari.
Desain pesawat luar angkasa X-37B didapatkan dari NASA dan Defence Advance Research Project Agency (DARPA) pada 2006 lalu. Pesawat ini tidak memiliki awak dan bertenaga surya. Penampilan X-37B dinilai mirip seperti miniatur shuttle luar angkasa tanpa jendela.
No comments:
Post a Comment