REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kondisi Masjid Raya Nurussaadah yang terletak di Jalan Soekarno, Kupang, Nusa Tenggara Timur, sudah memprihatinkan. Langit-langit atau plafon di masjid itu sudah berjatuhan.
"Kondisi ini sudah terjadi sejak setahun terakhir. Bahkan, ada jamaah masjid yang hampir tertimpa plafon," ujar Imam Masjid Raya Kupang, H Muhammad Djafar di Kupang, Kamis (11/5).
Kondisi tersebut semakin memprihatinkan ketika hujan turun. Banyak bagian di masjid itu yang mengalami kebocoran.Imam Djafar mengatakan, masjid tersebut terbilang baru, dibangun pada 2012, dan menghabiskan dana sebesar Rp 8 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Masjid itu baru diresmikan pada 2014. "Tapi mungkin karena kurang pengawasan, sehingga banyak yang bocor," katanya.
Selain langit-langit yang bocor, lantai keramik di masjid juga banyak yang pecah. Djafar berharap kondisi itu dapat segera teratasi, terutama karena sebentar lagi menjelang bulan suci Ramadhan. Ia tak ingin keselamatan jamaah masjid yang menjadi kebanggaan umat Muslim di Kupang menjadi terancam karena kerusakan di rumah ibadah itu. "Dalam waktu dekat, kami akan mencari dana untuk perbaikannya," kata dia.
Kawasan masjid tersebut, juga dilengkapi dengan Islamic Center, yang merupakan pusat dakwah di Kota Kupang tersebut. Di kawasan masjid itu juga terdapat asrama yatim piatu yang menampung sekitar 50 anak yatim piatu dari sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur.
No comments:
Post a Comment